Jumat, 04 Oktober 2013

1001 Peribahasa Indonesia, Abjad K (Bagian Satu)





K



KABAR

1. Kabar jauh dengar-dengarkan, kabar dekat pikir-pikir.
Artinya : Agar kita tidak tertipu oleh orang lain, maka hendaknya setiap berita atau kabar yang kita terima, kita selidiki dulu kebenarannya dengan sebaik-baiknya.

KABUT

2. Jangan disesal gunung berlari, bilang kabut tampaklah dia.
Artinya : Suatu perkara yang telah jelas, hendaknya dikerjakan dengan tenang.

KAIL

3. Mengail berumpun, berkata bertiupan.
Artinya : Agar berhasil maksud atau tujuan kita, maka hendaknya kita harus dapat mengambil hati orang atau menjanjikan kepadanya suatu keuntungan yang cukup.
4. Kail sebentuk umpannya seekor, sekali putus sehari berhanyut.
Artinya : Bila kita berdagang dengan modal yang sedikit dan terbatas itu sangat berbahaya, karena bila kita mengalami suatu kerugian yang cukup besar sekali saja, maka akan habislah modal itu.

KAIN

5. Tak berkain sehelai benang.
Artinya : Sangat miskin.
6. Kain sehelai berganti-ganti.
Artinya : Suami istri yang sangat miskin.
7. Berkain tak cukup sebelit pinggang.
Artinya : Sangat miskin.
8. Sekain sebaju, selauk senasi, sebantal sekalang hulu, setikar setiduran.
Artinya : Dua sahabat karib yang selalu bersama-sama, seakan-akan tak dapat dipisahkan.

KAIS

9. Kais pagi makan pagi, kais petang makan petang.
Artinya : Hidup melarat, rezeki yang didapat hanya cukup dimakan sekali. (Mengais : kiasan kepada mencari nafkah dengan jalan yang hina).
10. Ibarat ayam, tiada mengais, tiada makan.
Artinya : Ibarat orang yang sangat miskin, bila tidak membanting tulang mati-matian dalam mencari nafkah, akan menderita kekurangan makan atau kelaparan.

KAIT

11. Telunjuk lurus, kelingking berkait.
Artinya : Tak jujur, tak dapat dipercaya.

KAJI

12. Apal kaji karena diulang.
Artinya : Pekerjaan menjadi lancar, mahir karena diulang-ulang.

KAYU

13. Kalau sama tinggi kayu di rimba, di mana angin akan lalu.
Artinya : Tak ada suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan, bila tak ada yang diperintah, semuanya merasa tinggi dan mau memerintah sehingga tak ada yang diperintah.
14. Tak kayu jangjang dikeping.
Artinya : Supaya berhasil apa yang dimaksud, maka segala daya upaya perlu dilakukan.
15. Seberat-berat kayu, terapung juga dalam air.
Artinya : Walaupun bagaimana teguhnya iman seseorang, suatu saat kadang-kadang juga dapat digoncangkan oleh hasutan orang yang dholim.
16. Kayu besar di tengah padang, tempat bernaung kepanasan, tempat berlindung kehujanan.
Artinya : Kepada orang besar atau pemimpin, kita mengadukan perkara dan kepadanya pula kita meminta pertimbangan mengenai segala sesuatu.
17. Di mana kayu bengkok, di sanalah musang meniti.
Artinya : Seorang pencuri akan mudah memasuki rumah, dengan melewati jendela ataupun pintu yang tidak terkunci.
18. Kayu dikatakan batu dan langit hendak dicapai dengan tangan.
Artinya : Kebodohan, yang tidak mempunyai akal atau pikiran yang sempurna.

KAYA

19. Orang kaya jangan diangan-angan, orang miskin jangan dihinakan.
Artinya : Orang kaya itu sewaktu-waktu dapat menjadi miskin, dan yang miskin pun sewaktu-waktu dapat menjadi kaya.
20. Hendak kaya berdikit-dikit, hendak mulia bertabur urai, hendak berani berlawan ramai.
Artinya : Jika kita ingin kaya hendaknya hemat; jika ingin mulia hendaknya rela berderma; dan jika ingin berani hendaknya benar dan melawan musuh.

KAYUH

21. Berkayuh sambil ke hilir.
Artinya : Pada waktu yang bersamaan dapat menyelesaikan dua, atau tiga macam pekerjaan.
22. Tidak terkayuhkan lagi biduk hilir.
Artinya : Tidak dapat lagi melanjutkan sesuatu, karena tenaga atau uang tak ada.
23. Apa digaduhkan, pengayuh sama di tangan, perahu sama di air.
Artinya : Tak usah dinanti-nantikan, yang penting usahakan sebaik-baiknya agar berhasil. Siapa yang berhasil dan siapa yang tidak.
24. Engkau belum mencapai pengayuh, aku telah sampai ke seberang.
Artinya : Dengan melihat tingkah lakunya, budi-bahasanya, maka kaum cerdik-cendekia dapat dengan segera mengetahui perasaannya yang halus, apakah kemauannya dan seberapa dalam ilmunya.

KAKI

25. Terikat kaki tangan.
Artinya : Karena telah dikuasai oleh orang lain, maka tak dapat atau tak mampu berbuat apa-apa lagi.
26. Kaki sudah terlangkahkan, tangan sudah terjembakan.
Artinya : Ternyata sudah berbuat kesalahan, dipandang dari sudut hukum atau agama.
27. Jadi kaki tangan.
Artinya : Jadi pembantu yang telah dipercayai betul-betul.
28. Berkata peliharakan lidah, berjalan peliharalah kaki.
Artinya : Dalam mengerjakan sesuatu hendaknya dilakukan dengan hati-hati, karena jika telah terlanjur salah, sulitlah untuk diperbaiki. Dan kata-kata atau tindakan yang salah atau jelek sulit untuk dapat ditarik kembali.
29. Kaki naik, kepala turun.
Artinya : Membanting tulang terus-menerus untuk mencari nafkah.
30. Cepat kaki ringan tangan.
Artinya : Cepat benar dan selalu bersedia mengerjakan sesuatu baik untuk diri sendiri atau kepentingan orang lain.

KAMBING

31. Seperti kambing dikuliti hidup-hidup.
Artinya : Menderita sakit yang tak terduga.
32. Bagai kambing dalam biduk.
Artinya : Orang yang sangat takut kepada sesuatu, sehingga lari tak dapat, menyelamatkan diri pun juga tak dapat.
33. Bagai kambing dimandikan pagi.
Artinya : Orang yang segan mengerjakan sesuatu, karena tak disukainya dan tak sesuai.

KAMPUNG

34. Seperti rusa masuk kampung.
Artinya : Tercengang-cengang atau terheran-heran karena mengalami sesuatu yang baru pertama kali di alami.

KANDANG

35. Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak.
Artinya : Di mana kita berada dan pergi, harus selalu menghormati dan mematuhi adat yg berlaku di daerah tersebut.
36. Memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam.
Artinya : Kepada orang jahat kita memberikan kesempatan untuk menjalankan kejahatannya, bahkan kepada orang yang terancam kita tidak memberikan perlindungan dan pertolongan sama sekali.

KACANG

37. Kacang lupa kulit.
Artinya : Seseorang yang dikemudian hari menjadi kaya dan ia lupa sama sekali bahwa dulunya ia adalah orang miskin.

KANTUK

38. Orang yang mengantuk disorongkan bantal.
Artinya : Memperoleh sesuatu yang sangat dibutuhkannya.

KAPAL

39. Sepuluh kapal datang pun, anjing bercawat ekor juga.
Artinya : Walaupun sudah banyak orang asing yang datang dengan membawa ilmunya, tetapi jika penduduk tetap malas, bodoh, dan tak mau maju, maka mereka akan tetap tidak akan maju atau sejahtera.
40. Besar kapal, besar gelombang.
Artinya : Makin tinggi derajat, dan kekayaan seseorang maka akan makin hebat pula bahaya dan kerugian yang mengancam kehidupannya.

KARAM

41. Orang karam di laut, awak karam di darat.
Artinya : Mendapat celaka bukan pada tempatnya (bukan oleh hal-hal yang berbahaya).
42. Karam berdua, basah seorang.
Artinya : Kesalahan itu dikerjakan oleh dua orang, tetapi malang, yang dihukum hanya seorang.
43. Disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan.
Artinya : Akibat dari kelalaian, bencana yang kecil dan tidak berarti dapat berubah menjadi bencana yang hebat dan mematikan.
44. Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakan sudah.
Artinya : Sangat bersedih hati, karena kekasihnya telah meninggal.

KARUN

45. Dapat harta karun.
Artinya : Tidak terlalu berjerih payah, mendapat keuntungan yang sangat besar.

KASIH

46. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah.
Artinya : Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tiada bandingannya akan lestari sepanjang masa, namun kasih sayang anak kepada ibunya tidak sedemikian, dan kadang-kadang hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.

KATA

47. Berkata peliharakan lidah, berjalan peliharakan kaki.
Artinya : Hendaklah kita berhati-hati pada sembarang pekerjaan yang akan kita lakukan.
48. Elok kata dalam mufakat, buruk kata di luar mufakat.
Artinya : Segala sesuatu yang akan dikerjakan, sebaiknya pokok persoalannya dimusyawarahkan dahulu di dalam lingkaran kaum-kerabat, atau handal taulan agar hasil yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.
49. Kata dahulu ditepati, kata kemudian bercairan.
Artinya : Segala apa yang telah dijanjikan hendaknya harus ditepati, hal itu dapat berubah apabila telah di musyawarahkan terlebih dahulu.
50. Berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar.
Artinya : Jika akan membicarakan sesuatu hal yang penting, sebaiknya harus lebih berhati-hati, apalagi bila persoalannya mengenai diri seseorang, karena mungkin sekali ada seseorang yang akan memasang telinga dan matanya untuk manangkap isi pembicaraan itu.

KATAK

51. Seperti katak hendak menjadi lembu.
Artinya : Hendak meniru kelakuan orang-orang besar atau orang-orang kaya, yang akibatnya diri sendiri akan menjadi binasa.
52. Seperti katak dibawah tempurung.
Artinya : Seseorang yang sedikit pengetahuannya dan sangat kurang pengalamannya, karena hampir tidak pernah berpergian ke luar kota atau ke luar kampung, hanya selalu tinggal di rumah atau kampungnya saja.
53. Seperti katak ditimpa kemarau.
Artinya : Sangat gaduh; sangat ramai membicarakan sesuatu.
54. Laksana katak, sedikit hujan banyak bermain.
Artinya : Orang yang suka membesar-besarkan perkara yang kecil, yang sebenarnya tidak berarti.

KANDUNG

55. Uang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran.
Artinya : Karena mengejar keuntungan yang lebih besar, yang belum pasti didapat, keuntungan kecil yang telah diperoleh menjadi hilang tak berarti.

KARANG

56. Tidak kekal bunga karang.
Artinya : Kekayaan atau kemuliaan yang sudah tak ada lagi, atau suatu perkawinan yang hanya sebentar saja.

KELEDAI

57. Keledai hendak dijadikan kuda.
Artinya : Orang yang dungu akan disamakan dengan orang yang cerdas otaknya.

KELAHI

58. Sehabis kelahi, teringat silat.
Artinya : Sesudah pekerjaan selesai baru teringat cara yang cepat dan baik dalam menyelesaikan pekerjaan itu.
59. Berkelahi dengan orang berambut.
Artinya : Pertengkaran dengan orang yang lebih rendah daripada kita, baik mengenai kebangsaannya ataupun mengenai pengetahuannya.

KEMUDI

60. Berkemudi di haluan, bergilir ke buritan.
Artinya : Seorang ayah yang menuruti kehendak anaknya, atau suami yang selalu menuruti permintaan istrinya.

KENA

61. Mengenakan baju dibadan maka sesuai.
Artinya : Diri kita sendiri dipakai mengukur kelakuan orang lain.
62. Kalau kena tampar biar dengan tangan yang bercincin, kalau kena tendang biar dengan kaki yang berkasut.
Artinya : Lebih baik kita berdebat dengan orang yang lebih tinggi (derajat, pangkat, dsb) daripada kita berdebat dengan orang yang lebih rendah segala-galanya, karena kalau menang pun juga tidak banayk menguntungkan, dan jika kita kalah pun malah akan merusak nama baik kita.

KECIL

63. Kecil teranja-anja besar terbawa-bawa.
Artinya : Kelakuan buruk sejak kecil akan terbawa-bawa sampai dewasa.
64. Kecil tak boleh disangkakan anak, besar tak boleh disangkakan bapak.
Artinya : Pengetahuan dan kelebihan yang biasanya hanya terdapat pada orang tua saja, mungkin juga akan terdapat pada anak-anak muda.

(BERSAMBUNG....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar