Minggu, 12 Juli 2015

CINEMOVIES : THE GALLOWS; Serbalokal yang "Go Internasional"

RATING(per 12 Juli 2015) : 4,5 (IMDB); 3,2 (Rotten Tomatoes)


(imdb.com)

Film yang didistribusikan ke seluruh dunia, tak harus disutradarai atau diproduksinya melibatkan orang-orang ternama dari dunia perfilman Hollywood. Buktinya, sebuah film horor berbujet rendah, The Gallows, berhasil menarik perhatian Warner Bros. Pictures yang akan merilis film tersebut di seluruh dunia pada 10 Juli 2015.

The Gallows berkisah tentang sekelompok remaja yang menyabotase set drama sekolah. Drama yang berjudul The Gallows itu tak dimainkan sejak 20 tahun silam. Sebab, saat dimainkan terakhir kali, salah seorang pemainnya meninggal secara mendadak. Namun, pada peringatan kematiaannya, The Gallows kembali dimainkan. Rencana sabotase pun tak berlangsung mulus.
Dengan ide cerita seperti itu, The Gallows memang terlihat seperti tak butuh banyak bujet. Saat diwawancarai di Hollywood High School, salah seorang sutradara The Gallows, Travis Cluff, mengungkapkan bahwa mereka hanya menghabiskan USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,3 juta. Cluff dan sang partner, Chris Lofing, juga hanya menggunakan lokasi dan pemain lokal.

Namun, ketika trailer The Gallows diunggah ke Youtube, Dean Schnider dari Management 360 di Los Angeles tertarik. "Aku sedang melihat-lihat Youtube dan beberapa blog. Lalu, aku melihat footage mereka yang aku rasa menarik, seram, bold, dan strange," ujar Schnider.
Schnider lantas membawa film garapan Cluff dan Lofing ke Blumhouse Production, rumah produksi di balik pembuatan film horor terkenal seperti Paranormal Activity dan Insidious: Chapter 3. Setelah melakukan test market screening kepada 100 moviegoer, mereka setuju berinvestasi dan diikuti dengan persetujuan Warner Bros. Pictures sebagai distributor.

Menariknya, para pemainnya, yakni Cassidy Gilford, Pfeifer Brown, Ryan Shons, dan Reese Mishier, berakting tanpa terpaku oleh skrip. Mereka berimprovisasi melalui garis besar yang diberikan sang sutradara. "Hanya itu, yang kami butuhkan untuk menyelesaikan satu scene. Kami harus ad-lib," ungkap Gilford sebagaimana dikutip NY Daily News. Keunikan The Gallows juga terdapat pada kemampuan sutradara sehingga para penonton merasa relatable terhadap para karakter di dalamnya. Diharapkan, suasana seram makin terasa.



SUMBER : Jawa Pos, 10 Juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar