Kamis, 06 Agustus 2015

CINEMOVIES : Shingeki no Kyojin; THE TITANS COME ALIVE!


(jamaipanese.com)


Setiap kali mendengar cerita betapa seramnya kyojin (titan) yang hidup untuk memburu manusia, Eren Jaeger (Miura Haruma) cuma menganggapnya angin lalu. Bagi Eren, kyojin hanya makhluk imajiner dalam benak orang-orang yang takut menghadapi kenyataan di balik dinding tinggi yang mengungkung mereka.
Eren yang berjiwa bebas tak ingin menghabiskan hidup hanya untuk menatap dinding pemisah dari dunia luar. Dia ingin melihat dengan mata kepala sendiri, keindahan dunia di balik dinding yang digembar-gemborkan Armin (Hongo Kanata), sahabatnya.

Namun, Eren berubah pikiran setelah menyaksikan sendiri kekejaman kyojin. Di depan mata Eren, dinding yang selama ini melindungi manusia dari serangan kyojin diluluhlantakkan kyojin berwarna merah. Satu demi satu manusia jadi mangsa para kyojin.
Tak ingin duduk diam pasrah menanti giliran dimangsa kyojin, Eren mendaftar menjadi anggota chousa heidan (reconnaissance corps) bersama Armin dan cewek yang dicintainya, Mikasa (Mizuhara Kiko).

Setelah lama dinanti-nanti, akhirnya Shingeki no Kyojin (Attack of Titan) versi live-action tayang juga mulai 1 Agustus lalu. Installment pertama dari dwilogi Shingeki no Kyojin itu diputar di 427 bioskop di Jepang.
Reaksi penonton beragam. Ada yang pro dengan perubahan yang dilakukan sutradara Higuchi Shinji dan tim. Tapi, banyak juga yang frontal menunjukkan sikap kontra.

Padahal, sebelum film tayang, Machiyama Tomohiro yang bertanggungjawab menyusun skenario sudah memberikan warning kepada die-hard fans serial manga dan anime Shingeki no Kyojin bahwa akan ada perubahan drastis plot serta karakter.
Contoh nyata adalah karakter Eren dan Mikasa. Dalam kisah asli, Eren bersumpah untuk membunuh semua kyojin setelah ibundanya menjadi mangsa kyojin. Sementara itu, dalam versi live-action, Eren cuma cowok biasa yang menolak eksistensi kyojin, bahkan ketakutan saat melihat mereka. Mikasa yang seharusnya cool dan kuat digambarkan sebagai sekadar love interest Eren.

Perubahan tersebut, menurut Machiyama, dilakukan atas restu Isayama Hajime, kreator Shingeki no Kyojin. "Tolong ubah karakter Eren. Aku ingin dia menjadi anak muda biasa yang nggak bisa bergerak karena ketakutan saat melihat kyojin," kata Machiyama mengutip Isayama.

Setting cerita pun disesuaikan sehingga lebih terkesan Jepang, berbeda dengan dunia Shingeki no Kyojin dalam imajinasi Isayama di mana tokoh-tokohnya lebih banyak menggunakan nama ala Barat. " Secara fundamental, ini (dunia dalam film) adalah dunia yang berbeda. Jadi, kami mengambil Jepang sebagai setting cerita," jelas Machiyama.
Perubahan yang paling krusial dan mengejutkan adalah absennya Levi, tokoh penting dalam serial manga dan anime Shingeki no Kyojin. Sebagian staf produksi sempat cemas karena tokoh yang populer di kalangan fans itu ditiadakan.
Kata Machiyama, alasan Levi nggak "diajak" adalah Jepang menjadi setting cerita. "Penggunaan huruf katakana 'vu' pada nama seseorang jadi terlalu mencolok karena umumnya nama orang Jepang nggak menggunakan huruf itu," tuturnya.

Meski tanpa Levi, Machiyama optimistis Shingeki no Kyojin bisa diterima publik. "Aku yakin masyarakat dapat bersimpati pada Eren dan keinginannya untuk kabur (dari kenyataan). Semua ingin hidup bahagia di balik dinding, tapi itu nggak cukup buat Eren. Dia ingin melampauinya," ungkap Machiyama.

Buat yang penasaran gimana jadinya Shingeki no Kyojin "rasa" baru ini, nggak usah khawatir. Sebab, aksi Eren dkk bakal bisa disaksikan di bioskop-bioskop tertentu di Indonesia mulai 19 Agustus.



DATA FILM :

Tayang : 1 Agustus 2015 (Jepang).
Produksi : TOHO Pictures.
Sutradara : Higuchi Shinji.
Skenario : Machiyama Tomohiro, Watanabe Yuusuke.
Musik : Sagisu Shirou.
Pemain : Miura Haruma, Hongo Kanata, Mizuhara Kiko, Hasegawa Hiroki, Ishihara Satomi, Sakuraba Nanami, Miura Takahiro, Kunimura Jun.

Trailer filmnya





Film Dikritik, Sutradara Emosi.

Higuchi Shinji (jurnalotaku.com)

Mengadaptasi serial populer tentu mengandung konsekuensi. Kalau sukses bakal menuai pujian, kalau gagal ya mesti siapin kuping buat terima kritikan.
Namun, tampaknya sutradara Shingeki no Kyojin, Higuchi Shinji, masih belum siap mental menerima konsekuensi tersebut. Higuchi naik pitam saat tahu situs review film Chou Eiga Hihan hanya memberikan skor 40 dari 100 untuk Shingeki no Kyojin.
"Aku berhasil! Kalau para ahli memujiku, aku nggak tahu mesti gimana. Tapi, sekarang aku merasa lebih baik. Ngomong-ngomong, siapa sih si bodoh yang mengundang orang itu ke pemutaran preview?" tulis Higuchi di akun Facebook-nya.

Komentar nyinyir sutradara kelahiran 22 September 1965 tersebut langsung kebanjiran respons, baik positif maupun negatif. Sadar bahwa status Facebook-nya menimbulkan polemik, Higuchi menghapus komentar di halaman yang seharusnya hanya bisa dibaca teman-temannya tersebut. Lewat Twitter, Higuchi minta maaf. "Aku sangat malu. Kepada kalian semua yang terlibat, aku minta maaf karena mengganggu," cuitnya.

Bukan cuma Higuchi yang nggak "woles" saat film garapannya dikritik. Pada 1 Agustus lalu, Nishimura Yoshihiro, sang special modelling director berkicau di Twitter, "Semua orang bilang film Hollywood bagus! Oke, nggak usah nonton selain film Hollywood aja! Film yang dibuat dengan bujet besar dan teknik tinggi itu hebat kan?"
Dari rangkaian tweet-nya, Nishimura tampak sangat sewot. "Maaf, tapi memutuskan film man yang harus ditonton berdasar bujet dan membandingkan segalanya dengan buatan Hollywood itu seperti orang merasa aman jika membeli Okame natto (merek natto terkenal di Jepang) di supermarket. Mereka punya ideologi absolut, jika semua orang bilang itu enak, mereka percaya itu enak. Aku paham sekarang. Thanks!" tulisnya.

Duh, ngapain juga pakai marah sih? Kritik semestinya ditanggapi dengan bijak, bukan dengan emosi, Om!.


Tayang Dua Hari, Raup Rp 64,8 Miliar.

Rajai Box Office : Meski dihujani kritik, Shingeki no Kyojin sukses bertengger di puncak box office.(twitter.com)

Prediksi TOHO, distributor film di Jepang, bahwa Shingeki no Kyojin meraup pendapatan tinggi, rasanya, mendekati kenyataan. Sebagaimana dikutip dari eiga.com, TOHO memperkirakan film pertama Shingeki no Kyojin mengumpulkan pendapatan total sekitar 5 miliar yen (sekitar Rp 540 miliar).

Hanya dua hari sejak debut, Shingeki no Kyojin yang diputar di 427 bioskop de seluruh Jepang langsung merebut posisi teratas box office dengan mengantongi sekitar 600 juta yen (sekitar Rp 64,8 miliar). Menurut pantauan eiga.com, angka tersebut diperoleh dari penjualan 467 ribu tiket selama weekend.

Pemutaran domestik saja sudah membukukan angka fantastis. Jumlah pendapatan kotor Shingeki no Kyojin dipastikan terus merangkak naik karena lisensi film kolosal yang sarat konten computer graphic imagery (CGI) itu telah dibeli beberapa negara. Indonesia merupakan salah satunya, Shingeki no Kyojin tayang di bioskop-bioskop tertentu di Indonesia mulai 19 Agustus mendatang.


Bikin Miniseri Spin-Off 3 Episode.


Agar para fans bisa menyelami dunia Shingeki no Kyojin versi live-action, TOHO Pictures memproduksi serial spin-off berjudul Shingeki no Kyojin ~Hangeki no Noroshi~. Miniseri tiga episode berdurasi masing-masing 30 menit itu disiarkan secara streaming melalui dTV mulai 15 Agustus mendatang.

Kali ini tokoh utamanya bukan trio Eren, Mikasa dan Armin. Cerita bakal lebih fokus pada Hans (Hanji dalam versi manga dan anime), si mad scientist dan keseharian para anggota chousa heidan. Selain Hans, akan muncul Sasha, Fukushi, Lil, dan Hiana. Ada juda Izuru (Hiraoka Yuuta) yang merupakan karakter orisinal dalam Hangeki no Noroshi.



SUMBER : Jawa Pos, 5 Agustus 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar