Kamis, 06 Agustus 2015

SOCCERIOR : Memphis Depay, Lampiaskan Dendam kepada Ayah Melalui Kostum.



Manchester United memang sudah merekrut Memphis Depay dari PSV Eindhoven. Namun, di skuad United musim ini, tak akan ada pemain yang memakai kostum dengan nama Depay di punggung. Kenapa?
____________________________________________________________________________________________________________

Hapus Memori Kelam : Aksi Memphis Depay kala United berhadapan dengan PSG di ICC 2015 di Amerika Serikat.(youtube.com)

Tiga tahun lalu Memphis Depay bisa menyadari kekecewaannya kepada sosok ayah kandungnya. Setelah memendam kemarahan hampir 14 tahun, penggawa anyar Manchester United ini melampiaskannye dengan mengghapus semua memori dengan ayahnya yang berkebangsaan Ghana.
Caranya, dia tak lagi memakai nama Depay sebagai nama punggung. Padahal, pada debut profesionalnya bersama PSV Eindhoven musim 2011-2012, pemain berusia 21 tahun itu masih menggunakan nama Depay.
Tapi, setelah melewati musim 2011-2012, dia tak lagi memakai nama Depay. Itu berlanjut musim ini, ketika dia resmi direkrut United dengan mahar sebesar GBP 23 juta (sekitar Rp 480,3 miliar). Tidak ada nama Depay di atas nomor punggung sembilan yang dia kenakan, sebaliknya yang ada hanyalah nama Memphis.

Pemain timnas Belanda tersebut mengungkapkan alasan dirinya "menghapus" nama Depay. Kepada BBC yang mewawancarainya, dia pun berkisah soal masa lalunya. Yakni, saat kedua orang tuanya mempunyai paspor yang berbeda. Ibundanya memegang paspor Belanda, sedangkan sang ayah memiliki paspor Ghana. Keduanya bercerai ketika Depay baru berusia 4 tahun.
"Semua itu seolah sudah menjadi bagian yang tidak terlupakan dalam kehidupan saya. Meski, kalau untuk sepak bola, itu tidak ada di dalamnya. Sepak bola dan masa lalu saya itu jdai dua hal yang berbeda. Kini saya berupaya menikmati kehidupan saya selanjutnya dengan sepak bola," papar Depay.

Segalanya berubah ketika usianya memasuki usia 18 tahun pada 2012. Dia mulai berani mengambil keputusan untuk menghapus memori tentang ayah kandungnya. Caranya, menghapus nama Depay yang merupakan nama keluarga dari sang ayah. Dia terpaksa menghapus memori tersebut karena sejak bercerai, sang ayah tak pernah lagi menemui Depay.
"Saya sekarang merasa telah melalui beberapa situasi sulit. Semua itu sudah membuat saya semakin tegar. Seperti yang kalian lihat, saya menikmati dengan tato yang saya punyai, saya adalah saya. Semua orang peduli dengan saya," tutur pemain dengan 17 caps bersama Oranje -julukan timnas Belanda- itu.

Nah, bergabung dengan United membuat Depay bisa semakin melupakan memori tentang ayah kandungnya. Sebab, dia sudah menemukan sosok kebapakan pada diri pelatih Louis van Gaal.
Beberapa media di Belanda dan Inggris sudah banyak menuliskan bagaiman kedekatan antara Depay dan van Gaal. Terlebih ketika keduanya berkolaborasi di dalam timnas Belanda pada Piala Dunia 2014. Secara keseluruhan, van Gaal sering disebut-sebut sebagai sosok yang berpengaruh terhadap perkembangan Depay sebagai pesepak bola handal.

Masa-masa sebelum dan setelah terjun di Piala Dunia di Brasil bersama van Gaal ada di dalam memorinya. Promosinya Depay dari timnas Belanda U-21 pun tidak terlepas dari keputusan The Iron Tulip, julukan van Gaal.
"Setelah masuk timnas, saya merasa menjadi pemain yang lebih baik, terutama saat di tangani van Gaal," lanjutnya.
Maski demikian, Depay tak pernah mengatakan van Gaal bakal bisa menjadi sosok yang mampu menggantikan peran ayah kandungnya. "Saya tidak mengatakan van Gaal sosok ayah bagi saya. Namun, dia sosok pelatih hebat, yang bisa menjadikan pemain jadi lebih baik," pujinya.



SUMBER : Jawa Pos, 27 Juli 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar