Senin, 26 Oktober 2015

HUMANIS: Banting Tulang demi Komponen Telepon Pintar...

KINSHASA - Ada peluh ribuan penambang di Republik Demokratik Kongo dibalik iPhone, Samsung Galaxy, maupun sejumlah telepon pintar yang Anda pegang.
Mereka adalah para pencari mineral coltan dengan cara tradisional yang menggunakan sekop, ember, dan wadah lebar lain. Mineral coltan itulah komponen utama untuk membuat konduktor yang memberikan tenaga pada smartphone.
"Material yang membuat telepon pintar Anda bekerja berasal dari tambang kami," ujar Sekjen Organisasi Penambang Cooperamma, Jotham Umeweye.

Ironisnya, para pekerja yang mengekstrak mineral penting dan langka tersebut dari perut bumi hanya dibayar USD 5 (sekitar Rp 67 ribu) per hari. Upah minimum mereka adalah USD 3 (sekitar Rp 40 ribu). Padahal, mereka bekerja rata-rata 12 jam per hari di bawah tekanan dan kondisi yang berbahaya. Jalan yang mereka lalui menanjak dan penuh lumpur yang bisa membuat mereka terpeleset dan terjatuh ke jurang. Kesejahteraan para penambang itu berbanding terbalik dengan mahalnya produk gadget yang menggunakan coltan hasil keringat mereka.

Mayoritas tambang dikontrol militan selama bertahun-tahun. Hasil tambang tersebut digunakan untuk membiayai pembelian senjata untuk perang. Hanya beberapa tambang yang tidak dikuasai militan. Salah satunya adalah tambang Luwow, wilayah Masisi. Di sana ada sekitar 1.400 penambang.

Wilayah di daerah Masisi, tempat penambangan coltan yang tidak dikuasai militan.(sitemaker.umich.edu)

Coltan merupakan mineral yang jarang dan biasanya hanya bisa ditemui di wilayah-wilayah Afrika. Itu pun hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja.Setelah diolah, bijih coltan bisa menjadi logam tantalum. Logam itu memiliki kekuatan untuk menahan panas dan bisa menahan kekuatan listrik tingkat tinggi. Tantalum sangat penting untuk pembuatan papan sirkuit yang memberikan kekuatan pada telepon pintar, laptop, dan berbagai teknologi tingkat tinggi lainnya.

FOTO-FOTO KONDISI PENAMBANGAN MINERAL COLTAN DI R.D KONGO (dari berbagai sumber):














Foto-foto lainnya, Klik disini.

SUMBER: Jawa Pos, 23 Oktober 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar