Selasa, 19 Januari 2016

SOCCERIOR: [News in Depth] Kejutan dari Tim Medioker di Liga Elit Eropa.

Natal tahun kemarin lebih membahagiakan Leicester City. Bagaimana tidak, pada malam natal tahun 2014 mereka di posisi terbawah klasemen Premier League dan saat ini malah turut bersaing mengejar gelar juara. Tetapi, bukan hanya Leicester tim kuda hitam yang melejit di liga-liga Eropa musim ini.
_________________________________________________________________________________________________________________________________

Penuh Kejutan: Para pemain merayakan gol yang dicetak oleh Jamie Vardy, kala Leicester City menaklukkan Sunderland 4-2 tahun lalu(8/7).(gbr: bbc.co.uk)

Forrest Gump bukan tentara yang pintar. Dengan level kecerdasan rendah, Gump semasa kecil hanya menjadi bahan cemoohan. Tetapi, dengan segala kekurangannya, Gump mampu tampil sebagai pahlawan setelah berhasil menyelamatkan banyak nyawa di medan perang.
Tentu tidak berasal dari kecerdasan otak yang menjadi kekurangannya, melainkan kecepatan lari yang luar biasa kencang sebagai kelebihannya. Berkat jasanya itulah, Gump mendapat anugerah Medali Kehormatan dari Kongres setelah Perang Vietnam. 
Gump memang hanya karakter yang diperankan Tom Hanks dalam film berjudul sama produksi Paramount Pictures pada 1994. Namun, kecepatan lari Gump sudah menginspirasi banyak orang. "Dan, kamilah Forrest Gump-nya Premier League," kata Manajer Leicester City Claudio Ranieri dikutip The Guardian.

The Foxes -julukan Leicester- muncul sebagai kejutan terbesar Premier League musim ini. Sebab, klub tersebut berevolusi dari penghuni dasar klasemen Premier League ketika Natal musim lalu dan kini memuncaki klasemen pada hari Natal. Ranieri menyebut filosofi lari, lari, dan lari ala Forrest Gump menjadi kekuatan timnya.
"Lihat permainan kami dalam dua bulan terakhir, kami bermain dengan stamina yang fantastis. Untuk selanjutnya, tidak ada alasan bagi kami untuk terus berlari dan terus berlari," ujar Ranieri dalam wawancara sebelum pertandingan menghadapi tuan rumah Liverpool, Sabtu (26/12) tahun lalu.

Berdasar EA Sports Player Performance Index, sprinter-sprinter dari King Power Stadium mendominasi jajaran top ten pemain dengan lari yang paling cepat di Premier League.
Jamie Vardy misalnya, dengan kecepatan 35,44 kilometer per jam. Lalu ada Jeff Schlupp mampu berlari 35,26 kilometer per jam. Di bawah mereka, Marc Albrighton (35 km/jam), Ritchie de Laet (34,97 km/jam), dan Wes Morgan (34,76 km/jam). Di antara sepuluh pemain, lima orang adalah anak buah Ranieri.
Dari kecepatan larinya itulah, mereka berhasil menggunakan skema counter attack sebagai senjata mematikan. Tanyakan kepada Chelsea yang sudah dibuat kelelahan saat diempaskan 0-3 oleh Leicester (15/12), atau para bek Manchester United yang tidak mampu meredam kecepatan Vardy saat tertahan 1-1 (29/11).
Kalaupun Vardy diredam, masih ada Riyad Mahrez yang siap menjadi momok lain dari lini kedua. Mereka berdua yang menjadi ujung eksplosivitas permainan Leicester. Kombinasi keduanya sudah mengumpulkan 28 gol, Vardy 15 gol dan Mahrez 13 gol.
"Siapa pun akan kami hadapi dengan kelebihan stamina yang kami miliki," ucap Ranieri. Secara terbuka, mantan pelatih Chelsea dan Inter Milan itu menyatakan sangat menghindari bermain ball possesion. Sebab, bermain dengan ball possesion sama dengan bermain otak. Sama dengan Forrest Gump, Leicester disebut Ranieri juga tidak punya kelebihan tersebut. "Possesion itu penting. Tetapi, kami lemah di situ. Kelebihan dari sisi stamina itu yang kami gunakan untuk menutupi kelemahan tersebut. Bagi kami, setiap bola (yang dikuasai) itu ibarat bola terakhir," ungkapnya.
Kalau sudah menyamai Gump, kini tugas Leicester bagaimana membuktikannya di akhir musim. Dilansir dari Leicester Mercury, Ranieri meminta anak asuhnya menikmati puncak saja. "Enjoy saja, tanpa tekanan dan jangan melihat ke bawah. Saya merasa kami belum siap bertarung untuk menjadi juara. Tapi, ingat, apa pun bisa terjadi di sepak bola," lanjutnya.

Sebagai pemain yang pernah merasakan sentuhan tangan dingin Tinkerman -julukan Ranieri-, Wayne Bridge menyebut kans Leicester untuk mengakhiri musim yang penuh kejutan ini dengan pesta di akhir musim bukan mustahil. Dalam wawancara dengan 888poker.com, Bridge menyatakan bahwa kuncinya dari pemain Leicester sendiri.
Banyak prediksi yang menyebut magis Leicester hanya akan sampai pada paro musim. "Karena itu, yang mereka butuhkan hanya bagaimana caranya tetap konsisten. Setiap pekan tentu banyak yang mengharapkan Leicester selip. Selama ini memang belum terbukti, entah itu besok atau besoknya lagi," katanya sebagaiman dikutip dari Mirror.



CELTA VIGO: BARCA PUN MEREKA TAKLUKKAN; HERTHA BERLIN UBAH MENTALITAS JADI KUNCI.

Lebih Efisien: Para pemain Celta merayakan gol pertama yang dicetak oleh Nolito. Dalam pertandingan tersebut, Celta menang besar 4-1.(gbr: varzesh11.com)

Mana yang lebih hebat, trio Celta Vigo yang beranggota Iago Aspas, Nolito, dan Fabian Orellana atau trisula Barcelona Lionel Messi, Luis Suarez, serta Neymar?
Dari perjalanan paro musim La Liga 2015-2016, boleh Aspas, Nolito, dan Orellana mengklaim lebih apik daripada Messi, Suarez, serta Neymar.
Hasil bentrokan pertama Celta versus Barca musim ini pada 23 September tahun lalu di Balaidos, Augusto Fernandez dkk lebih superior. Celta menggulung Barcelona 4-1.
"Kami bukan MSN, juga bukan ANO. Kami adalah Celta Vigo," kata penyerang Celta Aspas seperti diberitakan The Guardian.
Aspas memang kurang sreg dengan ANO sebagai singkatan inisial namanya dengan Nolito dan Orellana. Maklum, pelafalan ANO dalam bahasa Spanyol terdengar menjadi (maaf) anus.

Nah, kekuatan Os Celestes, julukan Celta, musim ini memang terletak pada Aspas, Nolito, dan Orellana. Aspas dan Nolito sudah membuat masing-masing delapan gol. Lalu, Orellana mencetak lima gol. Jika dijumlah, ketiganya menghasilkan 21 gol.
Total gol Celta Vigo sampai pertengahan musim ini 28 gol. Meminjam terminologi tiga dewa Hindu, trimurti Celta yang terdiri atas Aspas, Nolito dan Orellana merupakan 75 persen kekuatan Celta.

Kalau ditanya mengenai rahasia ketiganya, Aspas menyatakan bahwa tak ada rahasia. Pemain berusia 28 tahun itu mengatakan hanya melirik Nolito atau Orellana saat dirinya menguasai bola. Juga, seperti terkoneksi, dua rekan tersebut langsung mengerti apa yang harus diperbuat tanpa diaba-aba oleh Aspas.
"Kami menikmati permainan yang kami tampilkan. Juga kerja sama dengan dua rekan saya, Aspas dan Orellana," tambah Nolito seperti diberitakan ESPN.

Dengan moncernya, Aspas, Nolito dan Orellana, posisi Celta ikut terkatrol. Kini Celta menempati posisi keempat klasemen La Liga. Tepat di bawah Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid.
Enternador Celta Eduardo Berrizo mengatakan bahwa anak asuhnya memiliki optimisme tinggi untuk merangsek ke posisi yang lebih baik pada akhir musim. Kini jarak Celta dengan Real hanya dua poin.
Melajunya Celta dalam jajaran elit La Liga pasti mengecewakan dua tim yang musim ini belanja lebih banyak jika dibandingkan dengan Celta. Yakni, Valencia dan Sevilla.
Valencia, menurut Transfermarkt, punya harga skuad 275 juta Euro (sekira Rp 4,1 T) dan Sevilla 191 juta Euro (Rp 2,8 T). Bandingkan dengan Celta, yang skuadnya cuma berharga 75 juta Euro (Rp 1,1 T).
Kenyataannya, meski harga skuadnya berlipat jika dibandingkan dengan Celta, Valencia maupun Sevilla untuk sementara berada di bawah Celta. Valencia menduduki peringkat kesembilan, sementara Sevilla berada di posisi kedelapan.

 Kejutan Bundesliga: Hertha Berlin mulai bangkit musim ini setelah inkonsistensi dalam beberapa musim terakhir.(gbr: thehardtackle.com)

Sementara itu, di kancah Bundesliga, Hertha Berlin melesat ke posisi ketiga klasemen sementara. Dengan poin 32 dari 17 pertandingan, Hertha menempel Bayern Muenchen serta Borrusia Dortmund sebagai dua tim terkuat Bundesliga 2015-2016.
Musim ini, der trainer Hertha Pal Dardai meletakkan perubahan besar bagi tim ibu kota Jerman tersebut. Dalam lima musim terakhir, Die Alte Dame -julukan Hertha- lebih sering hilir mudik di papan bawah klasemen atau terperosok ke kasta kedua, 2 Bundesliga.
"Saya setengah pemain dan setengah pelatih. Saya tak mau mengubah dan tak akan mengubah gaya saya," ucap Dardai dikutip dari ESPN.
Dardai dengan mengusung formasi 4-2-3-1 menjadikan Salomon Kalou sebagai ujung tombak yang kembali greng musim ini. Padahal, mantan pemain Chelsea itu dianggap sebagai biang kerok Hertha musim lalu. Hertha hampir terdegradasi musim lalu dan finish di posisi 15.

Dardai memang sosok berkarisma dalam Hertha. Der trainer berusia 39 tahun itu membela Hertha selama 14 tahun. Dengan jumlah laga mencapai 297 bagi Hertha, Dardai menjadi legenda klub tersebut.
Dengan karakter dan pribadi itulah, Dardai mengubah mentalitas para pemain. Dari semula hanya tim medioker yang gampang puas menjadi tim solid dan pekerja keras.


ANGERS: BERSINAR BERSAMA PEMAIN GRATISAN.

Langsung Papan Atas: Para pemain Angers SCO, merayakan kesuksesan menahan imbang PSG, di markas Angers, Stade Jean-Bouin, Desember tahun lalu.(gbr: besoccer.com)

Parfaite reviennent. Sorak fans Angers Sporting Club de I'Ouest atau yang lebih gampang di sebut Angers di kancah Ligue 1 musim ini. Setelah 21 tahun berkutat di level ketiga dan kedua sepak bola Perancis, Olivier Auriac dkk musim ini bermain di kasta tertinggi.
Hebatnya, Angers hingga separo perjalanan Ligue 1 musim ini bisa menduduki tiga besar dengan poin 31. Les Scoistes -julukan Angers- menempel Paris Saint-Germain (PSG) dan AS Monaco di klasemen sementara. Bahkan, dengan Monaco yang berada di posisi kedua, mereka hanya tertinggal satu angka.

Sebagai tim promosi dari Ligue 2, Angers memang sangat mengejutkan. Menang 2-1 atas Olympique Marseille (27/9), imbang tanpa gol versus PSG (1/12), serta membekap Olympique Lyon 2-0 (5/12) menjadi tetenger monumental tim sekelas Angers.
Strategi jeli entraineur Angers Stephane Moulin mendatangkan pemain berstatus free transfer adalah kunci. Musim ini di Ligue 1 Angers menjadi tim berstatus nol rupiah dalam urusan tranfer versi Transfermarkt.
Meski mendapat pemain gratisan, bukan lantas kualitas Angers seperti tim apkiran. Ada mantan kiper kedua Valencia Ludovic Butelle. Kemudian, gelandang bertenaga besar asal Senegal Cheikh N'Doye, juga penyerang berdarah Laos-Perancis Billy Ketkeophomephone.
"Yang kami lakukan dalam separo musim ini seperti mendaki Himalaya," kata entraineur Moulin dikutip dari ESPN.
Dengan formasi 4-3-3 serta nama-nama pemain bukan bintang, Moulin membuat Angers sebagai tim yang efektif. Mereka memasukkan 17 gol dan kemasukan 11 gol dalam 19 laga. Sebagai catatan tambahan, sepuluh gol dihasilkan lewat set piece.
Moulin tidak malu jika timnya disebut bermain negatif alias lebih banyak bertahan. Serangan balik menjadi andalan utama mereka. "Mau bagaimana lagi," ucap Moulin.
Kalau Angers memiliki kualitas individu sekelas Lionel Messi, Neymar, Luis Suarez, atau Andres Iniesta, tim yang bermarkas di barat daya Paris itu sudah menjalankan konsep tiki-taka. Memainkan umpan pendek serta cepat dan unggul ball possesion.
"Jujur, saya pun terkejut dengan konsistensi performa yang kami tunjukkan selama ini. Tim sudah melampaui ekspektasi yang saya berikan," tambah Moulin yang menjadi pemain Angers pada 1984-1990.

Atas performa apik Angers di separo musim pertama Ligue 1, entraineur PSG Laurent Blanc memuji mereka. Setelah bermain imbang tanpa gol awal bulan Desember tahun lalu, Blanc mengatakan bahwa Angers bisa membuat Zlatan Ibrahimovic dkk kebingungan.
Blanc pun menolak dikatakan PSG akan melenggang mudah menjadi juara musim ini. Sebab, lanjut dia, musim baru berjalan setengah dan tim-tim seperti Angers atau yang lain bisa tampil mengejutkan.




SUMBER: Jawa Pos, 25 Desember 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar