Jumat, 01 April 2016

CINEMOVIES: The Huntsman: Winter's War; Perjuangan Perempuan di Balik Perang Epik...



(sumber gbr: comicbookmovie.com)


TRAILER-NYA:




Kesuksesan Snow White and the Huntsman (2012) memang patutu dilanjutkan. Mengambil sisi lain, Snow White yang tangguh berhasil menuntun penonton melihat perang yang lebih epik. Namun, The Huntsman: Winter's War (2016) memang bukan lanjutan dari cerita bahagia Snow White setelah membunuh Ratu Ravenna. Sutradara Cedric Nicolas-Troyan justru tertarik mengangkat kisah masa lalu sang hunter (Chris Hemsworth) sebelum bertemu dengan Snow White.

Sebelum iri terhadap Snow White, Ratu Ravenna (Charlize Theron) berambisi membentuk tentara yang kuat. Berencana menguasai wilayah Britania, dia menyiapkan pasukan dan kekuatan sihir paling kuat yang belum dimiliki siapa pun. Sayangnya, Ratu Ravenna tidak mengetahui cara mendapatkannya.
Tidak habis akal, Ratu Ravenna pun meminta bantuan cermin ajaib alias The Magic Mirror. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan The Magic Mirror, Ravenna ingat tentang kekuatan adiknya yang mampu menguasai bagian utara. Dia lantas mendatangi Ice Queen, Freya (Emily Blunt), untuk meminta bantuan menguasai beberapa wilayah tertentu. Invasi sihir es mulai membekukan beberapa wilayah subur. Desa The Huntsman ikut terancam oleh sihir yang kuat tersebut.
Jika melihat pasukan dan kekuatan sihir Ratu Freya, kubu pemburu bisa jadi mengalami kekalahan telak. Meski begitu, Eric Brighton (Chris Hemsworth) dan Sara (Jessica Chastain) tetap tidak mau menyerah untuk memberikan tanah kelahirannya. Dengan dibantu beberapa dwarf keras kepala, mereka membangun strategi untuk menghancurkan sihir es. Namun, dengan cara apa mereka mengalahkan sang penguasa es tersebut?

Ya, membawa pesan sama dengan sekuelnya terdahulu, The Huntsman: Winter's War tetap berfokus pada isu feminisme. Meski tokoh utamanya adalah Eric Brighton, plot cerita akan didominasi karakter perempuan yang berkuasa. Chris menyetujuinya dan tentu bakal menyinggung sedikit isu kesetaraan gender. "Itulah yang membuatku terpikir film ini akan hebat karena memperlihatkan kekuatan perempuan dan kemampuannya," ujar Chris pada Glamour Magazine.
Chris memang mengakui bahwa dirinya adalah seorang feminis. Bahkan, dia menganut paham tersebut dari keluarganya. Karena itulah, Chris merasa nyaman bermain dalam film tersebut. Dia bukan hanya seorang alpha male yang tangguh, tetapi juga mampu menunjukkan pengaruh alpha female dalam perjuangan seorang pria. "Inilah pesan yang membuatku takjub. Aku tidak berpikir dapat melihat level ini di film sebelumnya," ungkapnya.

Nah, dalam film tersebut, masa lalu Eric the Huntsman menjadi daya tarik, termasuk kisah cinta pertamanya. Yap, kehadiran Jessica Chastain sebagai co-star juga menuai pujian. Akting Jessica pun sangat cocok untuk memerankan karakter Sara, cinta pertama Eric. "Senang bisa bekerja dengannya. Dia bisa mengeluarkan aura dominan ketimbang karakter lain," kata sutradara Cedric Nicolas-Troyan dikutip dari Fans Share.

Overall, film itu akan menyajikan visualisasi dunia dongengyang natural. The Huntsman: Winter's War bakal dilengkapi teknologi diorama yang memukau.


CHRIS HEMSWORTH TETAP DOMINAN.


Tokoh Sentral: Bersama Sara, Eric berusaha untuk mempertahankan tanah kelahirannya dari serangan Ratu Ravenna dan Ratu Freya.(sumber gbr: thefairytalesite.net)

Meski merupakan prekuel, The Huntsman: Winter's War (2016) menjadi filmyang berbeda dengan Snow White and the Huntsman (2012). Beberapa tokoh tetap sama, namun menggali sisi cerita yang lain. Sang sutradara berharap mampu memberikan kesan baru dalam diri The Huntsman. Tentunya bukan bintang baru yang diinginkan, Chris Hemsworth tetap dipercaya membawa perasaan baru dalam diri The Huntsman sebagai tokoh utama di film itu. Chris juga merasakan hal baru saat membaca skripnya.
Dia merasakan ada sesuatu yang berbeda antara dunia Snow White and the Huntsman dan karakter Eric the Huntsman yang sekarang. Kali ini Chris dapat mengeksplorasi lebih jauh mengenai karakter Eric. The Huntsman akan memperlihatkan jati diri yang sebenarnya sebelum terkena siksaan batin pada film sebelumnya. "Akan ada lebih banyak kegembiraan, petualangan, aksi ceroboh, dan humor ala Eric ketimbang film pertamanya," ujar Chris Hemsworth pada Elle.
Pertikaian antara tiga perempuan dalam film tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Chris. Bergabungnya Emily Blunt, Charlize Theron, dan Jessica Chastain membuatnya mampu memerankan Eric dengan lebih santai dan manly. "Cerita mengenai dua saudara itu, dua ratu kejam yang memiliki keganasan dan kekuatan yang luar biasa," jawab Chris. Setiap pemerannya berhasil membangkitkan aura yang berbeda. Keangkuhan dua ratu tersebut bahkan terlihat natural.

Tentunya beradaptasi dengan tiga aktris itu bukan hal mudah bagi Chris. Dia perlu cara khusus untuk mendapatkan misteri antara ketiganya. Bukan sekadar berkomunikasi saat berdialog, dia juga perlu membuka pikirannya mengenai hal baru yang dibicarakan ketiganya. "Saat situasi seperti itu, perlu rasanya membawa buku catatan untuk mencatat karakter mereka," jelasnya dengan tertawa.
Didominasi aktris, tentu hal itu hampir Chris merasa terintimidasi. "Aku punya banyak saudara dan kami sering saling mengejek. Aku hanya perlu bercanda dengan mereka/ Haha," jelas Chris. Saat seperti itu merupakan bagian terbaik baginya. Wah, seru ya!


DATA FILM:

Sutradara: Cedric Nicolas-Troyan.
Produser: Joe Roth.
Pemain: Chris Hemsworth, Charlize Theron, Emily Blunt, Nick Frost, Sam Claffin, Rob Brydon, Jessica Chastain.
Penulis cerita: Craig Mazin, Evan Spiliotopoulos.
Musik: James Newton Howard.
Editor: Conrad Buff IV.
Sinematografi: Phedon Papamichael.
Studio: Perfect World Pictures, Roth Films.
Distributor: Universal Pictures.
Rilis: 4 April 2016 (UK), 22 April 2016 (AS).



SUMBER: Jawa Pos, 1 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar