Sabtu, 28 Mei 2016

CINEMOVIES: Warcraft: The Beginning; Melawan Mitos "Film Adaptasi Game yang Selalu Jeblok..."

RATING: 8,2 (IMDb); 4,4 (Rotten Tomatoes).

(sumber gbr: empireonline.com)


TRAILER-NYA:





Setelah jajaran film Hollywood dipenuhi film-film adaptasi novel, tahun ini film-film adaptasi game cukup dinanti. Salah satunya adalah Warcraft: The Beginning yang baru diputar di Indonesia pada Rabu (25/5). Para pecinta game World of Warcraft (WoW) tentu menjadi barisan terdepan dari orang yang ingin menonton film garapan sutradara Duncan Jones tersebut. Apakah Warcraft memenuhi ekspektasi selama ini?
Digadang-gadang sebagai film sekelas The Lord of the Rings, Warcraft memang lebih menonjolkan konflik politik daripada aksi perang seperti yang dialami 12 juta pemain WoW. Hal itu ternyata sengaja dilakukan Jones. "Film ini bukan tentang kebaikan dan kejahatan. Aku ingin mengawali cerita tentang orang-orang yang bermigrasi saja dan usaha mereka mencari tempat tinggal yang layak," kata sutradara yang juga penyuka game WoW tersebut pada Buffed.

Warcraft bercerita tentang Duroton (Toby Kebbell), kepala klan Frostwolf, yang bersedia melawan siapa saja demi mendapat tempat tinggal layak bagi sukunya. Berkomplot bersama kepala klan Orc lain, dia tunduk di bawah kepemimpinan Gul'dan (Daniel Wu), penyihir tertua Orc. Berkat sihir Gul'dan, bangsa Orc mampu membuka portal dan bermigrasi ke dunia lain, yakni tanah Azeroth. Di sanalah bangsa manusia, elf, dan kurcaci tinggal.
Bangsa Orc langsung membangun benteng dan menginvasi beberapa desa untuk menangkap manusia sebagai "bahan bakar" sihir Gul'dan dan membuka portal lain. Karena itulah, Raja Llane Wynn (Dominic Cooper) bersama komandan Anduin Lothar (Travis Fimmel) serta Medivh (Ben Foster) berencana menyelamatkan warga.

Untuk menciptakan dunia yang cukup kompleks, teknologi CGI sering dimanfaatkan. Karena itu, film tersebut menghabiskan bujet besar hingga USD 160 juta atau sekira Rp 2,1 triliun. Angka itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan trilogi The Lord of the Rings yang hanya sekira USD 93 juta. Namun, upaya tersebut sepadan dengan efek visual apik garapan ILM Studio. Kostum yang dikenakan setiap karakter sangatlah detail sehingga penonton seakan sedang bermain WoW.

Sayangnya, cerita yang diusung kurang berhasil mengikat hati penonton. Alur cerita Warcraft terkesan terburu-buru. Penonton kurang diajak mengenal lebih dalam sebuah karakter. Salah satunya, karakter Garona (Paula Patton). Dia adalah karakter yang menarik karena setengah Orc dan setengah manusia. Dia harus memilih kepada siapa loyalitasnya diberikan. "Kami ingin tahu lebih banyak tentang dia. Tapi, kami tidak diberi kesempatan," ungkap kritikus film Steve Rose pada The Guardian.
Namun, pecinta game WoW wajib menonton Warcraft. Sebab, Blizzard Entertainment memberikan beberapa kunci untuk membuka senjata-senjata dalam game yang digunakan para karakter film Warcraft.


TIAP PEMAIN PUNYA PENDEKATAN SENDIRI.

Beri Arahan: Sutradara Duncan Jones (kanan) dan Travis Fimmel di lokasi syuting film Warcraft: The Beginning.(sumber gbr: collider.com)

Sutradara Duncan Jones memang tidak menggaet aktor dan aktris Hollywood papan atas untuk mengangkat pamor film garapannya. Dia memilih pemeran-pemeran yang memiliki postur tubuh sesuai dengan gambaran karakter-karakter pada game World of Warcraft (WoW). Karena itu, aktor berpostur seperti Orc dan kesatria lebih dia butuhkan daripada aktor berpamor besar. "Faktanya, aku lebih suka bekerja sama dengan aktor yang tepat dalam filmku," ujarnya kepada Buffed. Selain itu, hal tersebut memengaruhi proses editing ILM Studio.

Travis Fimmel, Robert Kazinsky, dan Toby Kebbell terpilih untuk bermain dalam Warcraft: The Beginning. Beberapa dari mereka masih asing dengan dunia Warcraft, khususnya Kebbell lantaran dia bukan seorang gamer. Kerena itu, dia harus mencari cara sendiri untuk mendalami karakter yang dia mainkan, Durotan. "Aku harus sering menemui saudaraku yang cukup addict memainkan game ini," jelasnya kepada Buffed.
Berbeda dengan Robert Kazinsky yang seorang gamer. Bermain dalam film itu justru membuat dia serasa memasuki dunia game.WoW betulan. Hal tersebut sesuai dengan ekspektasinya sebelum menerima tawaran bermain. "Ini film sederhana yang sangat cantik. Bahkan, gamers WoW mungkin belum tahu bahwa Durotan ternyata sangat cinta keluarganya," kata aktor yang ternyata pernah bermain WoW hingga 18 jam sehari tersebut.

Sementara itu, bagi pemeran Anduin Lothar, Fimmel, film itu merupakan pengalaman baru baginya. Sebab, kali ini dia bermain dalam film penuh CGI. "Kamu seperti berbicara dengan udara. Cukup sulit melakukannya," ujarnya kepada Red Bulletin. Meski bukan gamer, Fimmel tidak begitu canggung memainkan perannya. Pengalamannya bermain dalam serial TV Vikings membuatnya tidak sulit memainkan peran komandan perang.


DATA FILM:

Sutradara: Duncan Jones.
Produser: Thomas Tull, Jon Jashni, Charles Roven, Alex Gartner, Stuart Fenegan.
Screenplay: Charles Leavitt, Duncan Jones.
Story: Chris Metzen.
Adaptasi: Warcraft oleh Blizzard Entertainment.
Pemain: Travis Fimmel, Paula Patton, Ben Foster, Dominic Cooper, Toby Kebbell, Ben Schnetzer, Robert Kazinsky, Daniel Wu.
Musik: Ramin Djawadi.
Sinematografer: Simon Duggan.
Produksi: Legendary Pictures, Blizzard Entertainment, Atlas Entertainment.
Distributor: Universal Pictures.
Durasi: 123 menit.
Rilis: 25 Mei 2016 (Indonesia), 10 Juni 2016 (AS).


SUMBER: Jawa Pos, 27 Mei 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar