MIYU bangkit dari tidurnya. Kepalanya terangkat, dan hidungnya mengendus-endus. Kumisnya bergerak-gerak pelan. Ada sesuatu yang mengganggunya. Bau yang terbawa oleh angin telah membangunkan miyu dari tidurnya.
“Ada apa Yu?” tanya Didi semut kepada Miyu
Miyu seolah tak
mendengarkan pertanyaan temannya itu. Hidungnya masih saja mengendus-endus,
mencari-cari darimanakah datangnya bau itu.
“Aku mencium bau ikan asin” kata Miyu tanpa menoleh
“Ikan asin?” tanya Didi sambil mencoba mengendus-endus bau di
udara.
“Ya Ikan asin. Kamu tahu kan?” tanya Miyu
“Tidak. Aku tidak tahu. Apakah rasanya enak?”
Miyu menatap
Didi dengan wajah kecut.
“Kamu benar-benar tidak tahu makanan enak. Dengan membayangkan
ikan asin saja, air liurku bisa langsung membanjiri mulutku” kata Miyu sambil
tertawa.
Miyu lalu
beranjak dari tempatnya. Ia bergerak pelan mengikuti arah datangnya bau ikan
asin itu. Didi mengikutinya dengan berlari. Hidung Miyu bergerak-gerak lagi.
“Hmmm… rasanya kita semakin dekat dengan sasaran Di !” kata Miyu
sambil tersenyum senang. Ia membayangkan bahwa ia sedang makan ikan asin
tersebut. Alangkah nikmatnya makan ikan asin. Nanti Didi tidak bakalan kuberi.
Semuanya hanya untukku saja. Kepala, ekor, sirip dan semua dagingnya akan
kusantap sendiri. Bahkan tulangnya pun mungkin akan kuhabiskan.
Perut Miyu
semakin lapar saja rasanya bila dia terus membayangkan ikan asin itu.
Tiba-tiba
langkah Miyu terhenti. Wajahnya seperti bingung. Didi melihat perubahan itu
lalu bertanya,
“Lho, kok? Kenapa berhenti?”
“Sebentar…” Miyu tak mau menjawab panjang lebar.
Mereka telah
tiba di ruang tamu. Miyu berkeliling di ruang tamu itu. Didi mengikutinya.
“Mana ikan asinnya? Aku juga kepingin mencicipinya!” kata Didi
“Diamlah sebentar!”
Miyu tak ingin
konsentrasinya buyar karena Didi yang terus-terusan bertanya.
Hidung Miyu
bekerja keras untuk mencari dimana letak ikan asin yang baunya dari tadi
membuatnya menjadi lapar. Dikelilinginya seluruh pojok ruang tamu, tapi dia tak
menemukan ikan asin itu. Memang di ruang tamu itu tak ada makanan sama sekali.
Lantas kira-kira darimana datangnya bau ikan asin itu?
Miyu yang semula
bingung, akhirnya tahu juga. Wajahnya yang semula bersemangat, berubah menjadi
lesu. Setelah dicari-cari, akhirnya Miyu sadar ternyata bau itu datang dari
ketiak Bapak yang lagi tidur di ruang tamu.
(Hari itu, bapak bekerja
membersihkan pekarangan sampai capek, lalu tanpa sadar, ketiduran di ruang tamu
tanpa sempat mandi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar