Selasa, 03 Februari 2015

FERDI TAKUT KE BELAKANG





Pada suatu malam, ferdi terbangun karena ingin buang air kecil. Perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya. Sambil mengusap-usap matanya, ia berjalan menuju ke kamar mandi di belakang. Ia berjalan perlahan sekali karena semua lampu tak ada yang menyala. Hanya cahaya remang-remang dari lampu di luar rumah yang masuk ke dalam melalui jendela. 

Sepi sekali malam itu. Hanya suara jengkerik di kejauhan saja yang terdengar. Angin pun bertiup semilir perlahan. Ferdi menjadi agak takut karena suasana ini. tapi ia tetap harus ke belakang. Sesekali ia menoleh ke arah belakang, khawatir ada yang mengikuti. Ia melihat ke segala penjuru dengan was-was. Langit-langit, kalender, kursi dan meja, semuanya tampak menyeramkan. 

Belum sampai di kamar mandi, tiba-tiba Ferdi mendengar suara yang aneh di lantai tempat ia berdiri. Ia pun merasa kakinya mengenai sesuatu cairan yang hangat. “Tidak mungkin! Di lantai ini tak mungkin ada sesuatu apapun yang hangat. Lantai ini seharusnya dingin! Dan sama sekali tidak hangat!” Pikir Ferdi. Ia memejamkan matanya rapat-rapat dan berhenti berjalan. ingin rasanya ia berteriak karena takut. Ia mulai membayangkan hantu yang paling menyeramkan, yang tak punya mata dan hidung. Hanya mulutnya yang tertawa menyeramkan. Atau hantu tanpa badan, hanya kepalanya saja, yang melayang kesana-kemari. Atau….???

Gemetaran seluruh tubuh Ferdi membayangkan semua itu. Rasanya Ferdi ingin menangis, ia takut sekali. Ada apa di lantai tempatnya berdiri. Kenapa jadi terasa hangat. O la la ternyata lantainya itu hangat dan basah karena Ferdi tadi sudah ngompol di celana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar