BUKAN UNTUK MAINAN
Tak terbayangkan bukan kalau layang-layang ternyata sudah berusia lebih dari 3000 tahun! Bolehlah kita memasukkannya sebagai mainan yang paling tua di muka bumi ini.
Berawal di Tiongkok. Ada yang bilang sejak 200 tahun sebelum Masehi, ada juga yang bilang sekitar 470 tahun sebelum Masehi. Waktu itu layang-layang termasuk salah satu bagian dari upacara keagamaan. Konon, supaya doa-doa mereka sampai ke langit. Selain itu layang-layang digunakan sebagai tanda perang. Kalau salah satu raja ingin menakut-nakuti musuhnya, ia akan menaikkan layang-layang berbentuk naga.
Karena layang-layang bukan untuk tujuan sembarangan, dibuatnya pun tidak boleh sembarangan. Bahannya dari sutera yang sangat halus. Tidak seperti sekarang yang dibuat dari kertas atau plastik.
Dari Tiongkok, kebiasaan membuat layang-layang diteruskan ke seluruh Asia, lalu ke Eropa, baru ke Amerika dan negara- negara lainnya. Layang-layang pun menyebar ke seluruh penjuru dunia.
JAGONYA LAYANG-LAYANG
Meskipun asalnya dari Tiongkok, ternyata negara yang paling peduli terhadap layang-layang adalah Jepang. Jepang dikenal sebagai negara yang mempunyai layang-layang yang sangat indah dan sering memenangkan berbagai festival layang-layang di dunia. Dan, hampir di setiap festival tradisionalnya, selalu ada layang-layang.
Misalnya pada tanggal 5 Mei, hari anak-anak nasional di Jepang. Pada hari itu semua orangtua dan dewasa menghormati anak-anak dengan cara menerbangkan layang-layang berwarna-warni. Lalu pada tanggal 28 Mei, ada hari khusus mewarnai layang-layang. Ada lagi festival khusus untuk mengadu layang-layang. Mirip dengan adu layang-layang di Indonesia.
Makanya nggak usah kaget kalau perkumpulan layang-layang Jepang atau The Japan Kite Association beranggotakan 1500 orang. Mulai anak-anak hingga kakek-kakek.
MUSEUM LAYANG-LAYANG
Letaknya di Long Beach, Washington, Amerika Serikat. Di buka pada tanggal 21 Agustus 1990. Namanya The World Kite Museum and Hall of Fame. Umurnya memang baru 10 tahun* tapi koleksinya jangan ditanya. Museum ini paling lengkap koleksi maupun informasinya. Sudah lebih dari 1300 layang-layang dari seluruh dunia, ada di sana.
Di museum ini, kita juga bisa belajar membuat bentuk layang-layang dari seluruh dunia. Juga teknik menggambar dan mewarnai.
*Tahun terbit tabloidnya tahun 2000
SUMBER : Tabloid Tablo, terbitan nomor 35, tahun 2000. Dengan pemotongan artikel dan penyesuaian di sana-sini.... Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar