Warga Bhutan tidak akan pernah melupakan momen penting pada 17 Maret lalu. Negeri tanpa pantai (landlock) di jantung Himalaya itu memenangi laga debut di kandang sendiri pada kualifikasi Piala Dunia 2018.
____________________________________________________________________________________
Pemain Bhutan merayakan kemenangan atas Sri Lanka di Kolombo, pada 12 Maret lalu.
Bhutan mungkin tercatat sebagai tim terlemah di dunia. Hal itu sesuai dengan posisi mereka di peringkat FIFA. Bhutan menempati urutan ke 209 negara alias di posisi terbawah. Tetapi laga kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona AFC mungkin bisa mendongkrak posisi negara di kawasan Asia Selatan itu. Bhutan berhasil menorehkan dua kemenangan beruntun dalam kualifikasi.
Tim berjuluk Druk Eleven tersebut memenangi dua leg melawan Sri Lanka. Saat bertandang ke Sugathadasa Stadium, di Colombo, 12 Maret lalu. Bhutan menang dengan skor 1-0 lewat satu-satunya gol Tshering Dorji, 6 menit sebelum laga berakhir.
Sementara itu ketika bermain di Changlimithang Stadium, Thimpu (17/3), Bhutan kembali sukses menundukkan lawannya tersebut dengan skor 2-1. Chencho Gyeltshen menjadi pahlawan dengan mencetak gol pada menit ke-5 dan menit terakhir pertandingan.
Karena aksi heroiknya, Gyeltshen secara instan lantas menjadi pahlawan nasional. Namanya dielu-elukan lebih dari 15 ribu penonton berkaus kuning, pendukung Bhutan yang memadati Changlimithang Stadium.
Bhutan, negeri kecil berpenduduk hampir 750 ribu jiwa tersebut, memang gila bola. Namun liga profesional tidak bergulir. Gyeltshen yang merumput bersama tim juara Thailand, Thai Premier League, Buriram United tersebut adalah satu-satunya pemain profesional dalam skuad Bhutan.
Sang kapten, Karma Shedrup adalah seorang pilot yang bermain sepakbola di waktu senggangnya kala tidak terbang. Sementara itu hampir seluruh pemain Bhutan masih duduk di bangku sekolah atau kuliah.
Bhutan berada di posisi terbawah dalam peringkat FIFA karena memang tidak pernah menjalani laga kompetitif pada Kualifikasi Piala Dunia. Pada 2000, Bhutan sempat menghadapi Kuwait dan kalah dengan agregat gol 0-20 dalam kualifikasi Piala Asia.
Namun, kemenangan atas Sri Lanka yang memiliki ranking 35 tingkat di atas mereka itu adalah prestasi yang besar. Akun resmi Facebook timnas Bhutan langsung mendapat ribuan like. Dalam 3 hari, ada lebih dari 9.000 like baru.
"Rasanya memang sangat memalukan kalah melawan tim terburuk di dunia. Saya tidak akan bisa berlibur selama beberapa bulan setelah ini," keluh pelatih Sri Lanka Nikola Kavazovic kepada Daily Mirror.
Kunci kemenangan Bhutan, kata sang kapten Karma Shedrup, adalah bermain lepas. Sebagai tim terburuk dunia, memang tidak ada yang menjagokan Bhutan akan bermain baik apalagi bisa sampai menang. Jadi, karena tidak ada tekanan, permainan Bhutan justru luar biasa.
"Semua orang berbicara mengenai bagaimana rasanya menjadi juru kunci di dunia ini. Namun, kami tidak menghiraukan fakta itu," ungkap Shedrup kepada situs resmi FIFA. "Semua ekspektasi mengarah kepada Sri Lanka. Mereka berbicara koar-koar bisa mengalahkan kami. Tetapi, kami tetap tenang. Biarkan sepakbola berbicara dengan sendirinya," imbuhnya.
Setelah kemenangan itu, para pemain Bhutan langsung berpesta. Bukan pesta besar, tetapi bersama-sama makan ayam goreng KFC. (nur/c5/bas)
sumber : Jawa Pos, 21 Maret 2015, sumber gambar ilustrasi : wtop.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar