Senin, 06 April 2015

Teropong IPTEK : 5 Mitos Salah Kaprah Soal Charging Baterai








Siapa yang hari ini tidak memiliki ponsel? Rasanya hanya beberapa gelintir saja yang belum pernah menggunakannya. Sebagian dari kita juga cukup aktif dengan fitur-fitur smartphone seperti akses ke akun sosial media, main game, membaca berita, membuka e-mail, kapan saja dan dimana saja Anda membutuhkannya.
____________________________________________________________________________________

Namun masalahnya, karena Kita menggunakannya setiap saat, maka baterainyapun akan habis cepat. Sebagai solusi, Anda bisa mengisi dayanya dengan powerbank, mencolokkannya ke charger mobil, atau mencharge seperti biasa melalui colokan listrik di rumah atau kantor. Semua metode pengisian ini, secara "turun-temurun" telah menimbulkan berbagai mitos soal baterai. Saya yakin, beberapa dari pembaca tentu akrab dengan mitos-mitos tersebut, meski tak semuanya benar.

Jadi mitos-mitos apa saja yang harus Anda percaya dan juga mitos soal baterai apa yang harus Anda tinggalkan?

Yuk cari tahu infonya di bawah ini!

1. Jangan Mencharge Baterai Semalaman.

Kita semua mungkin pernah mendengar bahwa mencharge baterai smartphone semalaman bisa berakibat hal buruk. Mungkin ada benarnya jika ungkapan tersebut muncul 5 atau 10 tahun lalu.
Shane Broesky, co-founder Farbe Technik, perusahaan yang membuat aksesoris charger mengatakan tidak apa-apa meninggalkan ponsel dalam keadaan terhubung charger ke colokan listrik.

Teknologi baterai smartphone telah berada pada titik maju dimana ia tahu persis kapan harus berhenti menyimpan daya. Dengan kata lain, tidak ada resiko "pengisian yang berlebihan" pada ponsel Anda yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai, karena ada sistem pengamanan yang mencegah hal itu terjadi.

"Sebaliknya, yang perlu Anda khawatirkan soal overheating," lanjut Broesky. Jadi jika Anda akan tidur dan meninggalkan ponsel Anda dalam proses charging, pastikan menempatkannya di daerah yang relatif dingin.


2. Biarkan Baterai Kosong Hingga 0%, Sebelum di Isi Kembali.

Entah darimana asal mitos tersebut, namun asumsi ini masih jadi patokan beberapa orang. Alasannya, dengan menguras baterai terlebih dahulu, baterai menjadi lebih stabil. Shane Broesky menunjukkan sebaliknya bahwa kita sebaiknya menjaga perangkat kita terisi antara 50 hingga 80 %.
Dengan kata lain, Anda harus mengisi baterai ponsel Anda sebentar-sebentar sepanjang hari dan bukannya menunggu hingga baterai habis sama sekali.

3. Pakai Charger Asal Bisa Mengisi Daya Tak Masalah.

Semua charger sepertinya nampak sama. Namun, jangan salah, charger terbaik tetaplah charger bawaan ponsel yang asli. Jadi, meskipun charger Anda rusak dan ada pilihan charger lain di pasaran yang lebih murah, Anda sebaiknya tetap membeli charger yang sama dengan yang sebelumnya. Mengapa demikian?

Para ahli mengatakan bahwa charger non branded tidak selau menyertakan aspek keamanan dalam produk mereka. Ini berarti, charger tersebut juga dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan di ponsel Anda, seperti kelebihan daya, kebakaran, hingga kerusakan ponsel lainnya.

4. Tak Ada Gunanya Mematikan Ponsel?

Mematikan ponsel (power off) mungkin jarang dilakukan oleh Anda dan tampaknya hal itu merupakan tindakan yang sia-sia. Meskipun kadang membuat Anda tak nyaman karena tidak dapat berkomunikasi beberapa saat. Namun para ahli malah menganjurkannya. Mereka berpendapat bahwa mematikan ponsel dapat memaksimalkan masa pakai baterai sehingga Anda sebaiknya melakukannya sesekali.

Jadi, tak berarti bahwa Anda harus selalu mematikan ponsel Anda sebelum tidur, atau melakukannya setiap hari. Itu akan mencederai tujuan Anda memiliki ponsel bukan? Anda setidaknya harus mencoba benar-benar mematikan ponsel atau merestart-nya, setidaknya seminggu sekali, karena hal ini telah terbukti dapat menghemat baterai perangkat Anda dari waktu ke waktu.

5. Jangan Gunakan Ponsel Anda Saat sedang Di Charge.

Selama Anda menggunakan charger orisinil atau milik ponsel Anda, atau menggunakan charger yang bisa dipertanggungjawabkan, atau dibuat oleh perusahaan yang sama dengan pembuat ponsel, sah-sah saja menelepon sambil mencharge. Mitos ini kemungkinan berasal dari berbagai kejadian yang diakibatkan oleh penggunaan charger yang tidak sesuai. Jadi mitos ini bisa jadi benar jika menggunakan charger asli tapi palsu. Berbagai hal buruk bisa terjadi; ponsel meledak, atau lebih buruk, menyetrum penggunanya...!


Sumber : Tabloid PULSA edisi 307, tgl 25 Maret - 7 April, kolom Techolifestyle; dengan koreksi kata disana-sini, tanpa mengurangi maksud dan tujuan artikel ini.....
Sumber gambar ilustrasi : blog.comparemymobile.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar