Rabu, 06 Januari 2016

CINEMOVIES: George Lucas Kurang Puas dengan Star Wars TFA...


George Lucas dalam wawancara bersama Chalie Rose, Natal tahun lalu.(gbr: cbsnews.com)


Video Wawancaranya (Maaf kalau ga urut :) ):



Dan buat yang internetnya lancar, di link ini ada video full wawancara dengan George Lucas.


Sebagai kreator serial saga Star Wars, George Lucas, 71, tentu punya keterikatan yang amat kuat dengan film tersebut. Bahkan, Lucas menyebut film bertema fiksi ilmiah-fantasi itu adalah "bayinya". Tidak heran, dia amat perhatian terhadap "kelanjutan hidup anak-anaknya" tersebut.

Pasca "melepaskan" Star Wars dan Lucasfilm ke Disney pada 2012 senilai USD 4 miliar (sekira Rp 55,33 triliun), Lucas bisa dibilang "bercerai" dengan film itu. Di The Force Awakens, dia sama sekali tidak terlibat dalam proses produksi.
Dalam acara bincang-bincang bersama Charlie Rose yang disiarkan CBS pada Natal kemarin (25/12), alumnus University of Southern California tersebut mengungkapkan, dirinya tidak terlalu suka dengan film episode ketujuh tersebut.
Dalam serial terbaru, sang sutradara, J.J Abrams, menghadirkan nuansa nostalgia. Dia menghadirkan lagi karakter seperti Han Solo, Princess Leia Organa, serta Luke Skywalker. Droids C-3PO dan R2-D2 serta pesawat Millenium Falcon juga ditampilkan.

Nah, ide yang dipuji brilian oleh banyak kritikus itu dimentahkan Lucas. "Mereka ingin membuat film retro. Aku tidak suka itu," tegasnya. Pria yang juga menyutradarai Indiana Jones tersebut bilang bahwa dirinya selalu menghadirkan konsep berbeda di tiap episode Star Wars. Misalnya, seting pesawat luar angkasa dan planet yang selalu baru. Tapi, itu tak dilakukan Abrams.
Sebelum Star Wars berpindah tangan, Lucas sebenarnya menyimpan keinginan untuk membuat episode lanjutan. "Aku sudah berencana membuat lanjutannya. Aku punya gambaran mengenai episode ketujuh," paparnya. Sayang, ide tersebut tidak sejalan dengan visi Disney dan Abrams.
"Mereka ingin membuat kisah tentang generasi, hubungan ayah-anak, dan keluarga. Simpelnya, mereka ingin membuat opera sabun dengan latar luar angkasa," ucap ayah empat anak tersebut.

Kondisi yang serba bertentangan itu menyulitkan Lucas saat membantu proses produksi. Dia pun memilih mengalah dan lepas dari Star Wars.
Dia mengumpamakan perjuangannya tersebut dengan kondisi putus cinta. "Satu hal yang kau lakukan saat putus, stop menghubungi mantan. Berhenti mengulik kondisinya karena hal itu akan membuatmu makin sakit hati," ucap Lucas. Upaya tersebut diakuinya amat sulit dilakukan, namun mau tidak mau harus dilakukan. "Itu adalah masa lalu. Aku punya masa depan yang harus dijalani. So, go on," paparnya.

Wajar Lucas kurang puas. Bahkan, dia sempat menganalogikan Disney -pemegang lisensi film Star Wars- dengan sebutan white slavers. Istilah tersebut merujuk pada budak yang terlalu memanjakan kaum kulit putih. Menurut dia, Disney terlalu mengejar untung. Pernyataan keras Lucas itu menuai beragam respons dari publik.
Sadar dengan reaksi para fans, Lucas lantas menyampaikan permohonan maaf. Dia menyebutkan bahwa perumpamaan white slavers itu tidak tepat dan rawan memicu kesalahpahaman.
Dia menyatakan, dirinya menaruh respek besar kepada Disney. "Perlu kujelaskan, aku amat tersanjung saat Disney mewujudkan franchise (Star Wars) dalam film, televisi, dan taman hiburan," ungkapnya sebagaimana dilansir Deadline pada Rabu (30/12).

Lepas dari pendapat pribadinya soal TFA, Lucas menaruh respek terhadap rekor-rekor baru yang ditorehkan film itu. "Aku amat bangga," ucapnya.



SUMBER: Jawa Pos, 2 Januari 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar