Kehadiran Sebastian Stan dalam tiga film Captain America mencuri perhatian. Mata biru, rambut cokelat, postur tegap, serta karakter peran yang dingin membuatnya begitu cool.
__________________________________________________________________________________________________________
(sumber gbr: pinterest.com)
Masuk dalam jagat film superhero Marvel merupakan keputusan besar Stan, 33. Bukan hanya karena dikontrak jangka panjang sembilan film, melainkan juga karena tuntutan aktingnya. Salah seorang sutradara Captain America: Civil War, Joe Russo, menyatakan, karakter James Buchanan "Bucky" Barnes aka Winter Soldier yang diperankannya adalah yang paling kompleks di antara para Avengers. Sangat abu-abu. "Dia adalah sahabat sekaligus lawan. Sebastian harus memainkan keduanya," ucap Russo.
Sukses memerankan Bucky, saat kecil, Stan sebetulnya sama sekali tidak punya ide bakal menjadi artis. Dia lahir di salah satu kota tertua di Rumania, Constanta. Oleh ibunya yang single parent dan bekerja sebagai pianis, Stan diajak pindah ke Wina, Austria, saat berusia delapan tahun. "Satu atau dua tahun sebelum pindah, saya ingat ada demonstrasi besar-besaran," ungkap Stan yang mengingat Revolutia Romana atau Revolusi Rumania pada pengujung 1989.
Periode kepindahan tersebut dinilainya sulit. Aktor kelahiran 13 Agustus 1982 itu harus mempelajari bahasa Jerman, bahasa pengantar yang digunakan di sana. "Makin sulit lagi soalnya saya berpindah-pindah kota di sana," imbuh Stan. Dia mengenang, hampir setelah menerima rapor, dirinya harus segera bersiap mengungsi.
Di usia 12 tahun, Stan pindah ke New York, Amerika Serikat. Ibunya menikah dengan Anthony Fruhauf, seorang kepala sekolah. Stan merasa semakin terbebani. Lagi-lagi, masalahnya adalah kendala bahasa. Selain kemampuan berbahasa Inggris yang pas-pasan, Stan mempunyai aksen khas yang membuatnya minder. "Untung, ayah tiriku banyak membantu," kata pria yang masih mempertahankan status kewarganegaraan Rumania itu.
Ketertarikan pada akting dimulai saat dia menempuh studi di Rockland Country Day School, sekolah yang dipimpin ayah tirinya. Dia terinspirasi salah seorang temannya yang ikut klub drama. Temannya itu seorang tunarungu. "Walau keadaannya berbeda, dia adalah penanggung jawab semua cerita. Saya kagum dengan sikapnya yang pantang menyerah," kata Stan.
Seni peran rupanya mengalir di darah Stan. Pada usia 15 tahun, dia terpilih mengikuti Stagedoor Manor. Program summer camp tersebut diperuntukkan kaum muda yang berbakat di dunia akting.
Setelah program singkat itu, jalan hidup Stan sebagai aktor seakan terbuka. Dia menempuh pendidikan lanjutan di Mason Gross School of Arts, Rutgers University, New Jersey, AS. Pemilik tinggi 180 cm itu juga mendapat beasiswa satu tahun di Shakespeare's Globe Theater, London. "Setelah lulus, saya langsung mengikuti cukup banyak casting," kata Stan.
Karirnya tidak langsung mulus. Tiga tahun lulus, sama sekali tidak kebagian peran. Pengalaman buruk mengikuti casting juga pernah dirasakannya. "Saat masuk ruangan, tim casting sibuk mengetik. Saat saya mulai membaca skrip, mereka tidak menoleh sekali pun," ujarnya.
Stan sedikit pun tidak ingin berganti haluan. Dia keukeuh di jalur akting. "Banyak aktor yang baru sukses di pertengahan usia 30 tahunan. Sebut saja Mark Ruffalo (The Spotlight, 2015) dan John Hawkes (Everest, 2015)," ucap Stan.
Dia beranggapan casting yang gagal adalah nilai jelek yang harus diperbaiki. Hingga pada 2003, dia mendapat peran kecil di serial Law & Order. Tawaran pun mengalir beberapa tahun setelahnya. Titik balik mulai dirasakannya pada 2007. Dia bermain di serial Gossip Girls plus panggung Broadway dengan lawan main Liev Schreiber. "Proses menuju dikenali sangat keras, seperti mendaki gunung. Walau puncaknya sudah terlihat, jalannya masih panjang," tutur Stan.
Arus yang membawa Stan terus menuju ketenaran. Dia sukses mendapat peran di film jagat superhero Marvel. Film pertamanya sebagai Bucky adalah Captain America: The First Avengers (2011), The Winter Soldier (2014), dan Civil War (2016).
Begitu kuat karakter Bucky melekat dalam dirinya, Stan merasa sebagian penonton tidak mampu melihat sisi lainnya. "Orang-orang sepertinya sangat terbawa dengan tokoh itu. Mereka lebih mengenalku sebagai Winter Soldier atau Bucky," ungkapnya.
Padahal Stan juga portofolio yang tidak kalah menarik. Salah satunya, peran astronot sekaligus ahli bedah Chris Beck dalam film nominasi Academy Awards 2016 The Martian. Sambil menanti perannya lagi sebagai Bucky, dia saat ini sedang syuting dua film, yakni film I'm Not Here dan film TV I'm Dying Up Here.
13 FAKTA MENARIK SEBASTIAN STAN.
- Lahir di Constanta, Rumania. Saat usia delapan tahun, dibawa ibunya yang single parent pindah ke Wina, Austria. Empat tahun kemudian, mereka pindah ke New York, AS, karena ibu Stan menikah dengan Anthony Fruhauf, kepala sekolah pirvat Rockland Country Day School.
Letak kota Constanta dalam peta.(sumber gbr: tour-romania.com)
- Sangat menyanyangi ayah tirinya. Dalam wawancara promo Captain America: Winter Soldier (2014), dia menyebut semua usaha keras memerankan Bucky dipersembahkan untuk Fruhauf yang menderita Alzheimer.
- Selama kuliah, punya panggilan Sea Bass, versi pelesetan nama depannya.
- Menurut Anthony Mackie, pemeran Falcon, Stan punya bakat menyanyi. "Dia hobi sekali berkaraoke,' ucapnya.
- Punya lagu tema sendiri untuk Bucky Barner/Winter Soldier. Yakni, My Way milik Frank Sinatra dan Titanium-nya Sia.
LAGUNYA:
- Kerap menangis haru saat menonton animasi garapan Disney dan Pixar. "Terutama saat nonton Inside Out dan Up," katanya.
- Sangat ingin main di film garapan Quentin Tarantino, David O. Russell, dan Martin Scorcese.
- Jago masak masakan simpel. "Saya paling bisa membuat sandwich, telur mata sapi... Makanan untuk sarapan pokoknya."
- Senang bekerja sama dengan Ridley Scott, Sutradara The Martian. "Karena umurnya sudah 78 tahun, tapi kuat kerja 10 jam. Mulai pukul 6 pagi hingga 6 sore," paparnya.
- Mengagumi totalitas Meryl Streep, lawan mainnya dalam film Ricki and the Flash (2015). "Saat syuting, kamu tidak bisa membedakan sedang ngobrol dengan Meryl atau Ricki." Sedangkan untuk aktor, dia mengidolakan Sean Penn.
- Jika boleh memilih karakter The Avengers yang ingin dimainkan, Stan memilih Hulk. "Kelihatannya sangar, raksasa. Tapi, saat menjadi Bruce Banner, dia sangat jenius dan bijak.
- Banyak fans beranggapan bahwa Stan mirip dengan Mark Hamill, pemeran Luke Skywalker dalam Star Wars. Saking miripnya, sampai muncul mime hasil photoshop yang mengganti wajah Hamill muda dengan Stan.
Mark Hamill (kiri) dan Sebastian Stan (kanan), yang telah diedit.(sumber gbr: insidethemagic.net)
- Mengagumi Batman v Superman: Dawn of Justice. "Secara visual, film itu sangat gila. Ben Affleck adalah pemeran Batman yang menakjubkan. Akting Jesse Eisenberg juga bagus. Tetapi, saya tetap lebih suka Marvel, sih."
TERBIASA CINLOK.
Kehidupan cinta Stan memang minim gosip. Namun, dia tergolong pria yang mudah terjerat jatuh cinta di lokasi syuting (cinlok). Berikut beberapa nama yang dikaitkan dengannya dalam urusan asmara.
1. Leighton Meester (Agustus 2008-April 2010).
Mereka saling jatuh cinta setelah sama-sama berperan dalam serial TV Gossip Girl.
Leighton Meester dan Sebastian Stan, kala masih bersama.(sumber gbr: nymag.com)
2. Dianna Agron (Juni 2011-Maret 2012).
Hubungan cinta ini berakhir karena Agron sangat cemburuan. Bintang serial Glee itu tak tahan melihat Stan akrab dengan teman perempuan mana pun.
Dianne Agron dan Sebastian Stan, di dekat apartemen Stan di Los Angeles, Kalifornia, AS, Juli 2011.(sumber gbr: eonline.com)
3. Jennifer Morrison (Mei 2012-Juli 2013).
Putus dengan Agron, Stan berpacaran dengan aktris dan produser Jennifer Morrison. Mereka bermain bersama dalam serial Once Upon a Time.
Jennifer Morrison dan Sebastian Stan, berjalan-jalan di Union Square, NY, Juli 2012.(sumber gbr: pinterest.com)
4. Margarita Levieva (Juli 2014-sekarang).
Stan memacari aktris berdarah Rusia Margarita Levieva yang pernah menjadi lawan mainnya dalam drama romantis Spread (2009).
Sebastian Stan dan Margarita Levieva, asyik berjalan-jalan bareng di NY, Agustus 2015.(sumber gbr: celebs.gallery.com)
SUMBER: Jawa Pos, 15 Mei 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar