Minggu, 15 Mei 2016

Teropong IPTEK: Berinteraksi dengan Tampilan Hologram lewat HoloLens...

Kalau dengar kata hologram, apa yang ada di pikiran kalian? Pasti nggak jauh-jauh dari sosok Tony Stark dalam film Iron Man dengan layar hologram canggihnya, kan? Eits, teknologi hologram sekarang nggak cuma ada dalam film. Sebab, Microsoft telah menggebrak dunia lewat augmented reality bernama HoloLens. Proses shipping HoloLens Development Edition telah dilakukan 30 Maret kemarin. Harganya pun nggak murah, yakni USD 3.000. Well, gimana sih cara kerja HoloLens?

Keren: Bentukan perangkat hologram buatan Microsoft, HoloLens.(sumber gbr: engadget.com)

VIDEO DEMO:



Spesifikasi Canggih.

Meski bentuknya mirip dengan Samsung Gear VR atau virtual reality lainnya, cara kerja HoloLens nggak memerlukan perangkat tambahan seperti PC atau komputer. Sebab, sebuah HoloLens sudah terdiri dari atas device Windows 10, Microsoft Holographic Processing Unit (HPU), prosesor INtel 32 bit, serta inertial measurement unit (IMU). HoloLens juga dilengkapi dengan 2 megapiksel HD kamera, empat mikorofon, dan sensor. Karena tanpa kabel, HoloLens bisa digunakan secara fleksibel.

Gambar Hologram Nyata.

HPU-lah yang akan mengolah data sensor HoloLens secara real time, lalu menampilkannya ke dalam bentuk gambar visual. Alhasil, pemakainya pun mampu melihat gambar hologram dengan resolusi 2,3 juta titik cahaya. "HoloLens memiliki lensa hologram tembus pandang yang menggunakan sistem proyeksi optik canggih yang menghasilkan multidimensi hologram penuh warna dengan latensi sangat rendah. Jadi, kamu bisa melihat objek hologram di sekitarmu," jelas Alex Kipman, technical fellow, operating system Microsoft HoloLens, seperti dilansir dari Techcrunch.

Fleksibel.

HoloLens juga mampu mendeteksi gerakan dan arah pandangan mata pemakainya. Untuk bisa berinteraksi dengan tampilan hologramnya, Microsoft menyediakan sebuah clicker berteknologi air gesture. Dengan begitu, pengguna tinggal menggenggam clicker tersebut dan menggerakkan tangannya ke arah objek hologram. Selain itu, kita bisa memberikan perintah lewat mikrofon serta menangkap suara dengan built-in speaker. Hingga saat ini, HoloLens kompatibel dengan beberapa aplikasi dan game. Di antaranya, Skype, HoloStudio, Actiongram Beta, HoloTour, RoboRaid, Young Conker, dan Fragment.



VR dan AR dari Tahun ke Tahun.

Zaman dulu virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) mungkin sekadar khayalan. Tapi, siapa sangka teknologi tersebut benar-benar ada sekarang. Gimana sih perkembangan VR dan AR sejak zaman dulu?

1957: Sensorama.

(sumber gbr: tiki-toki.com)

Morton Heilig dianggap sebagai father of virtual reality. Sebab, dialah yang menemukan Sensorama (dipatenkan tahun 1962), cikal bakal virtual reality modern. Sensorama merupakan simulator yang memiliki fitur stereo speaker, stereoscopic 3D display, embusan angin, mesin aroma, dan kursi getar. Yap, Sensorama menyajikan film menjadi lebih nyata untuk kali pertama.

1968: The Sword of Damocles.

(sumber gbr: zakros.com)

Lalu, Ivan Sutherland, associate professor of electrical engineering di Harvard University, dan muridnya, Bob Sproull, membuat VR sekaligus AR dengan sistem head mounted display (HMD). Alat tersebut bernama The Sword of Damocles. Meski sangat berat, di dalamnya terdapat binocular display dan head tracking. Sejak saat itu, mulai muncul banyak penemuan serupa dari berbagai ilmuwan.

1993: Sega VR-1.

(sumber gbr: ubiquosity.com)

Perusahaan game asal Jepang Sega mulai melirik teknologi VR untuk arcade dan console game-nya. Sega VR-1 dilengkapi dengan sensor gerakan kepala dan 3D polygon graphics dalam stereoscopic 3D. Sayangnya, hanya versi arcade yang dirilis, versi home console-nya dibatalkan. Ukurannya pun jauh lebih modern dan ringan daripada The Sword of Damocles.

Abad ke 21.

Oculus Rift.(sumber gbr: forbes.com)

Berbagai jenis VR dan AR telah berkembang pesat. Misalnya, Google Cardboard, lalu Samsung Gear untuk Galaxy S6 yang membuat tampilan smartphone menjadi lebih riil. Kemudian, disusul dengan VR Oculus Rift yang kini bisa digunakan untuk memainkan game pada Facebook. Ada juga AR Microsoft HoloLens dengan teknologi hologram canggihnya.



SUMBER: Jawa Pos, 22 Maret 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar