Minggu, 13 September 2015

CINEMOVIES: THE SCORCH TRIALS; The Maze Was Only The Beginning...

RATING : 7,2 (IMDB); 5,7 (Rotten Tomatoes).



(sumber gambar: IMDB.com)


Tampaknya, gladders-sebutan sekelompok remaja yang terjebak di tengah maze raksasa- masih belum bisa merasa lega. Setelah berhasil menghindari grievers dan menemukan jalan keluar dari maze mereka diselamatkan sekelompok orang dan dibawa ke sebuah rumah. Namun, saat mereka mulai merasa aman, keanehan demi keanehan terus terjadi. Karena itulah, film kedua dari trilogi The Maze Runner (2014) ini dijamin menawarkan keseruan dan ketegangan yang berbeda.

"Lucu sekali saat orang-orang bertanya, 'Apa kamu senang setelah keluar dari maze? No more running?", kata Dylan O'Brien, pemeran kerakter Thomas, pada Radio Times. "Sekarang kami tak hanya berlari, tapi berlari melewati badai pasir!" lanjutnya.
Lawan mainnya, Thomas Brodie-Sangster (Newt), mengatakan, "Banyak adegan melomopat ke sana-kemari, banyak peluru ditembakkan dari segala arah, dan lebih banyak ledakan."

Semua itu terjadi karena para The Scorch Trials ini, Thomas, Newt, Minho (Lee Ki-hong), dan gladers lain berhadapan dengan musuh lebih seram dan berbahaya, yakni cranks. Cranks adalah manusia yang terjangkit virus Flare. Sebernarnya perilaku cranks hampir mirip zombie. Tapi, mereka masih bisa berpikir, memegang senjata dengan benar, dan memiliki emosi yang tak stabil.
"Bayangan Wes Ball (sutradara, Red) tentang dampak virus ini lebih terlihat secara visual. Pastinya lebih menarik daripada yang diharapkan pembaca bukunya. Ada beberapa tahap, mulai yang baru terjangkit sehingga masih terlihat 'manusia', sampai tahap-tahap berikutnya yang makin full CGI dan sangat menakutkan," terang produser Wyck Godfrey kepada Collider.

Bukan hanya itu, keberadaan grup lain selain Thomas dan kawan-kawan, Grup B, berhasil membuat pikiran Thomas tak keruan. Semua anggota Grup B adalah perempuan, kecuali seorang laki-laki, Aris (jacob Lofland), yang juga bisa bertelepati dengan Theresa (Kaya Scodeland). Rasa cemburu pun mulai muncul. Apalagi, salah seorang naggota Grup B, Brenda (Rosa Salazar), memperlihatkan ketertarikan kepada Thomas, siapakan yang akan dipilihnya?

Meski filmnya mengandung kisah cinta segi tiga, sang sutradara menuturkan bahwa dirinya tak mengajak penonton berfokus pada hal tersebut. "Tak ada hal-hal romantis kok. Cuma ada 'sesuatu' seperti 'koneksi', agar penonton merasa lebih related. Menurutku, hal itu malah terasa lebih kuat daripada harus blak-blakan mengusung romantic thungs," terang O'Brien.

Namun, penonton harus siap-siap mendapat ending yang menggantung lagi. Sebab, itulah kekuatan dari trilogi The Maze Runner. Penikmatnya terus dibuat penasaran dan berlarian. Karena itu, 20th Century Fox sudah mempersiapkan penggarapan film terakhirnya, yaitu The Death Cure. Pada film yang rencananya dirilis awal 2017 tersebut, Ball mengungkapkan bahwa dirinya mengambil seting satu tahun pasca peristiwa di The Scorch Trials. "Film selanjutnya akan keren sekali karena ada jeda satu tahun dari peristiwa di film kedua. Beberapa hal terasa lebih baru dan keren," tandas Ball kepada Collider.


DATA FILM:


Sutradara: Wes Ball.
Produser: Ellen Goldsmith-Vein, Wyck Godfrey, Marty Bowen, Lee Stollman, Joe Hartwick Jr, Eddie Gamarra.
Skenario: T.S Nowlin.
Adaptasi: The Scorch Trials oleh James Dasher.
Pemain: Dylan O'Brien, Kaya Scodelario, Thomas Brodie-Sangters, Lee Ki-hong, Rosa Salazar, Aidan Gillen, Patricia Clarkson.
Musik: John Paesano.
Sinematografer: Gyula Pados.
Produksi: Gotham Group, Temple Hill Entertainment, TSG Entertainment.
Distributor: 20th Century Fox.
Rilis: 11 September 2015.
Durasi: 131 menit.


Trailer-nya:







SUMBER : Jawa Pos, 11 September 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar