Senin, 25 April 2016

CINEMOVIES: Regression; Tamparan Keras untuk Regression...

RATING: 5,7 (IMDb); 4,2 (Rotten Tomatoes).

(sumber gbr: thefilmstage.com)


TRAILER-NYA:




Embel-embel "inspired by real event" yang menghiasi opening film horor biasanya sukses menimbulkan kengerian lebih bagi penonton. Sayangnya, tagline itu sama sekali tidak dapat membantu Regression yang dibintangi Emma Watson. Mengangkat kisah ritual pemujaan setan, film garapan Alejandro Amenabar tersebut dinilai gagal menampilkan sisi horor.

Dengan latar belakang pada 1990, cerita berawal saat Bruce Kenner (Ethan Hawke) sebagai polisi tengah menginterogasi John Gray (David Dencik). John, ayah Angela (Emma Watson), diduga mencabuli anaknya sebagai bentuk pemujaan setan. Bruce pun terus mencari keberadaan organisasi sesat yang melatarbelakangi tindakan John. Salah satu caranya adalah meng-interview Angela yang depresi karena tindakan ayahnya.
Meski Regression berlabel horor, sebenarnya bentuk ketakutan yang disuguhkan Amenabar adalah membuat sosok Bruce menjadi depresi dengan diri sendiri. Rasa penasarannya untuk mengusut organisasi hitam justru mengakibatkan Bruce menjadi korban dari kasusnya.

Sayangnya, film yang mengusung genre horror satanic itu tampil dengan drama yang membosankan selama hampir separo film. Petunjuk demi petunjuk yang didapat Bruce seolah memancing penonton untuk menunggu twist yang telah disiapkan Amenabar. Namun, twist yang dinanti terkesan sekadarnya dan kurang menggebrak untuk penantian yang lama.
Seolah tidak cukup buruk, adegan pemujaan setan yang digembar-gemborkan justru terkesan biasa saja dan tidak menakutkan. Akibatnya, Regression terlihat setengah-setengah dalam menampilkan kesan horor yang dimaksudkan. Penggambaran era 90-an pun dirasa terlalu kaku untuk kondisi Amerika pada era tersebut. Tidak ayal, beberapa kritikus mulai membanding-bandingkan film itu dengan film-film serupa seperti Rosemary's Baby (1968) dan The House of the Devil (2009).

Meski Regression menerima banyak kritikan, keberadaan Watson dan Hawke sanggup membuat penonton menahan diri hingga akhir cerita. Lantaran peran apik yang mereka lakoni, kesan panik dan depresi pada film tersebut makin terasa. "Ethan adalah seseorang yang cerdas dan kami beruntung memilikinya. Begitu juda Emma. Caranya menyesuaikan diri dengan genre ini benar-benar luar biasa," ujar Amenabar pada TwitchFilm.
Dia menyatakan, mengerjakan Regression merupakan tantangan tersendiri baginya. "Membuat film horor pada zaman sekarang itu sangatlah berisiko. Anak muda lebih menggemari film-film dengan special effect dan semacamnya," katanya. Meski begitu, Amenabar tetap semangat membuat film ber-ratting 5,7 pada IMDb itu.


DATA FILM:

Sutradara: Alejandro Amenabar.
Produser: Alejandro Amenabar, Fernando Bovaira, Christina Piovesan.
Penulis skenario: Alejandro Amenabar.
Pemain: Emma Watson, Ethan Hawke, David Thewlis, Lothaire Bluteau, Dale Dickey, David Dencik, Peter MacNeill, Devon Bostick, Aaron Ashmore.
Musik: Roque Banos.
Sinematografer: Daniel Aranyo.
Editor: Carolina Martinez Urbina.
Produksi: First Generation Films, Himenoptero, Mod Producciones, Telecinco Cinema, Telefonica Studios.
Distributor: The Weinstein Company (AS), Universal Pictures (Spanyol), Elevation Pictures (Kanada).
Durasi: 106 menit.
Bujet: USD 20 juta (sekira Rp 262 miliar).
Box office: USD 17,7 juta (sekira Rp 232 miliar).



SUMBER: Jawa Pos, 22 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar