Sabtu, 29 Agustus 2015

CINEMOVIES : GANGSTER; Padukan Drama dan Laga...!


 (sumber wp:
filmcombatsyndicate.blogspot.com)

Perfilman Indonesia mulai diramaikan dengan genre action. Beberapa rumah produksi makin gencar menyuguhkan cerita dengan perpaduan aksi laga. Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah film Gangster. Menurut sang sutradara, Fajar Nugros, film itu akan menampilkan drama yang dibumbui aksi-aksi laga.
Setelah menyelesaikan Bajaj Bajuri The Movie, Fajar yang sering menyutradarai film drama memberanikan diri berkecimpung di tema action. Tahun ini Gangster menjadi debut perdananya menangani film bergenre action.
Dalam menggarap film action, Fajar mengambil banyak refenrensi dari film-film action produksi Thailand. "Saya banyak belajar penyutradaraan dari film-film Thailand, terutama pada film-film karya Tony Jaa, untuk pengambilan adegan fighting," ujarnya.
Sutradara 7 Hari 24 Jam tersebut menuturkan, Gangster tak akan lepas dari ciri khas penyutradaraan ala dirinya. Bukan melulu soal aksi bertarung, Fajar juga bakal mengembangkan drama di dalamnya. "Tetap ada bumbu drama karena menurut saya itu dapat mengikat penonton secara emosional. Ceritanya tentang seorang laki-laki yang sedang mencari jati diri dan cinta. Saya juga mengangkat cerita cinta yang lebih universal," jelas Fajar.

Selain menawarkan emosi dari drama, Gangster siap menyajikan scene action yang lebih realistis dan natural, tanpa banyak tercampuri teknologi dan efek. Adegan aksi murni mengandalkan koreografi fighting dan teknik pengambilan gambar. Fajar pun memilih untuk menampilkan performa street fighting alias bertarung ala jalanan kepada semua pemain.
Gangster melibatkan sederet lini rising star seperti Hamish Daud, Nina Kozok, Kelly Tandiono, serta beberapa bintang papan atas seperti Agus Kuncoro, Dwi Sasono, Dian Sastro, Yayan Ruhian, dkk untuk bermain di dalamnya. Dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk menggodok koreografi fighting semua pemain.
Saat syuting adegan pertarungan, Fajar dibantu Mc Danny, koreografer fighting. Bagi Fajar, itulah pengalaman barunya mengambil adegan pertarungan. Bila dibandingkan dengan film-film sebelumnya, Fajar memerlukan waktu yang cukup panjang selama proses syuting. "Satu scene bisa selesai seharian. Bahkan, satu scene bisa enam hari," ungkap dia. Sedikit bocoran, dalam film tersebut, artis Dian Sastro akan bertarung dengan aktor yang kemampuan laganya sudah tak diragukan, yaitu Yayan Ruhian.

Gangster berkisah tentang seorang pemuda desa bernama Jamroni (Hamish Daud) yang pergi ke Jakarta demi mencari Sari (Eriska Rein), cinta masa kecilnya, dan orang tuanya yang masih hidup. Namun, perjalanan Jamroni terhalang karena harus menghadapi pertarungan dan baku hantam dengan anggota ormas, preman, dan begal yang dikendalikan segerombolan gangster di Jakarta.
Pertemuannya dengan Retta (Nina Kozok) menjadikan perjalanannya makin rumit dan masalah kian bertubi-tubi. Retta memanfaatkan Jamroni untuk membatalkan pertunangan. Hingga puncaknya, Jamroni harus menghadapi Bang Jangkung (Yayan Ruhian), gangster yang terkenal sebagai pembunuh bayaran, untuk mendapatkan Retta. Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Gangster mulai tayang pada 27 Agustus mendatang.


SHARE ILMU BELA DIRI KEPADA LAWAN MAIN.

Sebagai aktor yang juga mendalami langsung ilmu bela diri, nama Yayan Ruhian hampir tak pernah absen menjadi cast film-film action Indonesia. Karena keahlian itulah, Kang Yayan-sapaan akrabnya- kerap membagi ilmu kepada lawan main. Termasuk saat bermain di film Gangster. Beradu akting dengan beberapa artis yang baru berkecimpung di dunia laga menjadi tantangan tersendiri bagi Kang Yayan.
"Suatu film dapat dinilai baik bila seluruh kru, pemain, dan produser bisa mengenal dan bekerja sama dengan baik," ujar aktor berusia 46 tahun tersebut.

Mampu mengenalkan teknik bela diri dan bekerja sama dengan baik itulah yang dimaksud tanggung jawab bagi sosok Yayan Ruhian.
Meski sudah ada bagian penata laga yang mengarahkan aksi pemain, Kang Yayan kerap memberikan masukan supaya adegan bertarung yang terambil terlihat nyata.
Kang Yayan mengakui, dunia perfilman dan bela diri sangat berbeda. Meski suatu film berfokus pada adegan bertarung, dia merasa masih harus belajar mengenai seni peran untuk menempatkan teknik bela diri yang pas dalam suatu adegan.

Lucunya, saat kali pertama diajak bekerja sama dengan Faar Nugros, Kang Yayan sempat terpikir bermain film komedi. "Setelah saya membaca skrip yang diberikan, penilaian saya ternyata salah. Ini merupakan film bergenre drama penuh aksi dan diberi sedikit bumbu komedi sebagai tambahan," kata Yayan.
Soal film laga di Indonesia, Kang Yayan optimistis dengan potensi sumber daya manusia para sineas Indonesia. "Hanya, masalahnya, ada pada bangsa kita sendiri mau atau tidak mendukung perfilman Indonesia. Kebanyakan film Indonesia dinilai bagus setelah dianggap baik oleh bangsa lain," tuturnya.

Aktor yang pernah memerankan karakter Mad Dog pada film The Raid: Redemption (2011) dan Prakoso di The Raid 2: Berandal (2014) tersebut beradu akting dengan beberapa artis seperti Hamish Daud, Nina Kozok, Agus Kuncoro, Lukman Sardi, dan Dian Santrowardoyo.


Trailer-nya:





DATA FILM:
Produser: Chand Parwez, Servia, Fiaz Servia.
Sutradara: Fajar Nugros.
Penulis: Jujur Prananto.
Pemain: Hamish Daud, Nina Kozok, Eriska Rein, Agus Kuncoro, Dwi Sasono, Dian Sastrowardoyo, Yayan Ruhian.
Durasi: 95 menit.
Rilis: 27 Agustus 2015 (Indonesia).
Produksi: StarVision.


TAHUKAH KAMU?
- Menurut Fajar Nugros, Nina Kozok termasuk aktris yang unik. Pada saat casting, Nina terlihat kurang lancar berbahasa Indonesia. Namun, saat disuruh membaca skrip, dia membacakannya dengan dialek Melayu yang kental.

- Rilisnya Gangster menjadi momen comeback Dede Yusuf, wakil Gubernur Jawa Barat, di perfilman Indonesia. Mantan aktor laga tersebut menjadi cameo dengan perannya sebagai juragan sapi.

- Semua pemain mendapat training koreografi fighting selama 2 bulan. Fajar Nugros menginginkan adegan perkelahian yang dapat tampak realistis. Meski tak memperlihatkan teknik bertarung yang spesifik, dia memilih street fighting sebagai kemasan laganya.



SUMBER : Jawa Pos, 21 Agustus 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar